Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMN 2024 Capai Rp28,16 Triliun, Infrastruktur dan Penyelesaian Jiwasraya jadi Prioritas

PMN tersebut akan diprioritaskan untuk pembangunan insfrastruktur dan penyelesaian PT Asuransi Jiwasraya yang diharapkan rampung awal 2024.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban usai menghadiri Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan di kompleks parlemen, Selasa (12/9/2023)/Annasa Rizki Kamalina
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban usai menghadiri Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan di kompleks parlemen, Selasa (12/9/2023)/Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan usulan kepada DPR terkait penyertaan modal negara (PMN) untuk tiga BUMN yang mencapai Rp28,16 triliun pada 2024.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban menyampaikan PMN tersebut akan diprioritaskan untuk pembangunan insfrastruktur dan penyelesaian PT Asuransi Jiwasraya yang diharapkan rampung awal 2024. 

“Kita memberikan perhatian penuh terhadap penyelesaian Jiwasraya Bahana itu yang utamanya karena kita mau Jiwasraya selesai dengan baik,” ujarnya usai Rapat Kerja Komisi Xi dengan Menteri Keuangan di Gedung Parlemen, Selasa (12/9/2023).

Sebelumnya, dalam Raker tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan pembahasan PMN untuk tiga BUMN tersebut agar dapat cair di kuartal I/2024

“Maka kami mohon untuk bisa dilakukan pembahasan dengan Komisi XI karena timing dari PMN ini juga menentukan dari kesehatan BUMN tersebut,” ujarnya dalam Raker tersebut, Selasa (12/9/2023).

Secara rinci, rencananya PMN senilai Rp28,16 triliun tersebut diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) atau HK sejumlah Rp18,6 triliun, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) Rp6 triliun, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Rp3,56 triliun.

PMN untuk BPUI dalam rangka penyelesaian pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya yang diharapkan selesai pada tahun depan.

Bila membandingkan dengan tahun lalu, dana segar yang pemerintah suntikan kepada BUMN mencapai Rp42,8 triliun, terbesar untuk Hutama Karya senilai Rp28,88 triliun. 

Sementara PMN tunai yang berasal dari cadangan pembiayaan investasi sebagai tambahan modal senilai Rp4,5 triliun, di mana Rp3 triliun untuk IFG Life. Kemudian Rp1 triliun untuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) serta Rp500 miliar untuk PT Bina Karya (Persero) yang akan menjadi Badan Usaha Milik Otorita IKN. 

Adapun, pemerintah juga mengucurkan PMN berupa non tunai senilai Rp3,02 triliun yang terbagi kepada BUMN pangan yaitu PT Rajawalin Nusantara Indonesia (Persero) sejumlah Rp2,56 triliun dan PT Len Industri (Persero) Rp456 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper