Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: PMN untuk HK, WIKA, dan Jiwasraya Cair Awal 2024

Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani memaparkan total PMN yang akan diberikan mencapai Rp28,16 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara ASEAN Chairmanship, Developing Energy Efficient Mortgage in ASEAN Region yang berlangsung di Jakarta, Selasa (22/8/2023)./Dok. Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara ASEAN Chairmanship, Developing Energy Efficient Mortgage in ASEAN Region yang berlangsung di Jakarta, Selasa (22/8/2023)./Dok. Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan pembahasan penyertaan modal negara (PMN) untuk tiga BUMN, yaitu PT Hutama Karya (Persero) atau HK, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dan Jiwasraya agar dapat cair pada awal 2024. 

Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani memaparkan total PMN yang akan diberikan mencapai Rp28,16 triliun. 

“Maka kami mohon untuk bisa dilakukan pembahasan dengan Komisi XI karena timing dari PMN ini juga menentukan dari kesehatan BUMN tersebut,” ujarnya dalam Raker tersebut, Selasa (12/9/2023). 

Secara rinci, Sri Mulyani menjelaskan bahwa HK yang telah mendapatkan PMN pada 2023 akan kembali menerima investasi dari negara pada 2024 sebesar Rp18,6 triliun. 

Penyertaan modal tersebut diberikan karena HK menjadi BUMN utama dalam penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tahap 1, proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung. 

Sementara itu, dalam rangka penyelesaian pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya, pemerintah memberikan Rp3,56 triliun. 

“Dalam rangka penguatan IFG Life dan menyelesaikan pengalihan dari polis yang sudah direstrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya, IFG Life masih ada kekurangan dalam penyelesain pengalihan polis sebesar Rp3,556 triliun yang kita harapkan bisa direalisasikan awal 2024,” jelas Sri Mulyani.  

Bendahara Negara tersebut juga mengusulkan PMN 2024 sebanyak Rp6 triliun untuk WIKA. Hal tersebut dalam rangka penguatan struktur modal untuk mendanai proyek strategis nasional (PSN) yang sedang dikerjakan. 

Salah satunya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang ditargetkan rampung pada tahun ini. 

Meski demikian, Sri Mulyani menekankan agar PMN untuk BUMN yang dalam proses restrukturisasi tersebut tidak terdilusi. 

“Jadi kita tetap melakukan PMN, tetap ada earkmark untuk proyek apa, tidak masuk dalam neraca, apalagi bumn ini masih dalam proses restrukturisasi, sehingga PMN tidak hilang atau terdilusi dengan berbagai masalah keuangan dari BUMN tersebut,” tutupnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper