Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, pembangunan megaproyek petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) senilai Rp60 triliun mampu mengurangi ketergantungan impor bahan baku plastik.
Nantinya, produk yang akan dihasilkan dari proyek ini, antara lain polyethylene (bahan baku plastik), polypropylene (bahan baku karet sintetis), butadiene (campuran karet sintesis), dan benzene toluene xylene (campuran bensin dan bahan baku plastik).
Kemudian, produk tersebut akan dipasarkan sebagai bahan baku botol, kabel listrik, bumper otomotif, peralatan medis, ban, karet sintetis, cat, dan pengusir serangga.
Bahlil menjelaskan bahwa proyek tersebut nantinya akan menjadi substitusi impor, di mana 70 persen hasilnya diperuntukkan bagi lokal dan 30 persennya akan diekspor.
“Proyek ini akan terus kami kawal dengan baik. Barang dari sini akan dicari sama negara-negara industri dan kita tetap dahulukan penuhi kebutuhan dalam negeri agar tidak melulu impor. Tentunya hal ini akan menghemat devisa dan berpengaruh positif terhadap ekonomi Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (12/9/2023).
Bahlil berharap agar investasi ini juga menciptakan efek domino bagi masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga
Hingga September 2023, nilai realisasi investasi proyek ini mencapai Rp35,64 triliun (60,9 persen) dari total nilai rencana investasi sebesar Rp59,36 triliun.
Progres pembangunan engineering, procurement and construction (EPC) telah mencapai 73,4 persen dengan serapan 13.406 tenaga kerja pada tahap konstruksi. Hal ini merupakan progres yang signifikan dari sebelumnya baru 38 persen saat kunjungan Bahlil pada Maret 2023.
Proyek ini diharapkan berjalan lancar dan rampung tepat waktu. Presiden Jokowi menambahkan bahwa hasil produksi PT LCI akan mengurangi ketergantungan kita selama ini pada produk petrokimia impor dan dapat meningkatkan roda perekonomian Indonesia.
Selain itu, untuk limbah yang dihasilkan, Jokowi menjelaskan akan digunakan untuk kebutuhan pembangkit listrik dari pabrik dengan kapasitas yang bisa didapat sebesar 50 megawatt.
“[Limbah] dipakai untuk pembangkit listrik kira-kira akan muncul langkah 50 megawatt karena total yang digunakan listrik di sini kira-kira 100 megawatt jadi separuh dari listrik di sini akan dihasilkan dari industri Lotte sendiri,” pungkas Jokowi.