Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa proyek di Lotte Chemical Indonesia akan rampung dan bisa berproduksi pada Maret 2025.
Kepala Negara memastikan bahwa pada Maret 2025 PT Lotte Chemical akan melaksanakan komisioning atau kegiatan pengujian sehingga proyek tersebut bisa langsung berproduksi.
“Maret 2025 selesai jadi saya cek tadi disampaikan dari lotte bahwa Maret 2025 sudah akan komisioning (pengujian) dan langsung bisa diproduksi,” ujarnya kepada wartawan.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun menyebut bahwa saat ini perkembangan Engineering Procurement and Construction (EPC) di Lotte Chemical Indonesia pun per September 2023 telah mencapai 73 persen dari yang sebelumnya berada di angka 38 persen pada Februari 2023.
Dia memerinci bahwa proyek ini sudah dimulai sejak 2020 itu memiliki nilai investasi hingga US$3,9 miliar atau Rp60 triliun.
Jokowi melanjutkan bahwa akan ada 17 produk yang bisa dihasilkan oleh pabrik petrokimia tersebut, seperti polipropilena, butane, etilin, hingga bensin. Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa proyek besar tersebut sudah menyerap 13.000 tenaga kerja.
Baca Juga
“Yang saya senang ini akan menjadi subtitusi impor 70 persen untuk lokal dan 30 persen untuk ekspor. Keduanya baik karena yang dipakai di dalam negeri itu menjadi subtitusi dari barang-barang impor petrokimia yang kita lakukan semuanya baik saya kira. Industri seperti ini yang kita butuhkan,” tuturnya.
Selain itu, untuk limbah yang dihasilkan, kata Jokowi akan digunakan untuk kebutuhan pembangkit listrik dari pabrik dengan kapasitas yang bisa didapat sebesar 50 megawatt.
“[Limbah] dipakai untuk pembangkit listrik kira-kira akan muncul langkah 50 megawatt karena total yang digunakan listrik di sini kira-kira 100 megawatt jadi separuh dari listrik di sini akan dihasilkan dari industri Lotte sendiri,” pungkas Jokowi.
Untuk diketahui, Lotte Chemical merupakan proyek di Cilegon, Banten dengan nilai investasi hingga Rp60 Triliun. Adapun sampai Januari 2023, realisasi Lotte Chemical Indonesia mencapai US$1,58 miliar yang diperkirakan akan mencapai US$4 miliar pada 2045.