Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada HUT RI, Penjualan Eceran Agustus 2023 Naik 1,3 Persen

Kenaikan penjualan eceran Agustus 2023 tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 204,4.
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran tetap kuat dengan tumbuh positif sebesar 1,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2023. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4. 

“Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh subkelompok sandang yang meningkat, serta perbaikan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, barang lainnya, serta suku cadang dan aksesori,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (11/9/2023

Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 0,5 persen (month-to-month/mtm), lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8 persen (mtm).

Perkembangan ini terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Suku Cadang dan Aksesori yang meningkat, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang tetap kuat.

“Ini sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan acara tahunan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia,” tambah Erwin. 

Sebelumnya, IPR pada Juli 2023 tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6 persen (yoy). 

Perkembangan ini didukung oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Subkelompok Sandang yang tetap tumbuh positif. 

Sementara itu, penjualan eceran secara bulanan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8 persen (mtm), terutama dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami kontraksi, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh melambat. 

“Hal ini sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional [HBKN] Iduladha 1444 H,” tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper