Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat China Li Qiang dalam agenda Indonesia - China Business Community Reception di Jakarta, Selasa (05/09/2023).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja sama terkait hilirisasi hingga pembangunan infrastruktur. Luhut berharap agar kerja sama antara Indonesia - China dapat semakin erat, khususnya dalam mendukung agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan Indonesia.
“Melalui pertemuan ini, saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di masa depan akan semakin erat, mendukung enam agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan Indonesia. Bersama-sama kita dapat membuat perubahan nyata, tidak hanya bagi kedua negara, namun juga bagi dunia,” kata Luhut, dikutip dari siaran pers, Rabu (6/9/2023).
Adapun, enam agenda pembangunan tersebut meliputi hilirisasi, digitalisasi, pembangunan infrastruktur, pendidikan, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi.
“Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok ini juga mencakup berbagai bidang dan membantu Indonesia melakukan transformasi perekonomian. Seperti program hilirisasi mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan baku, mendorong industrialisasi, dan menyebarkan pembangunan di wilayah Indonesia Timur,” ujarnya.
Luhut menuturkan, pembangunan yang berpusat pada masyarakat antara kedua negara membantu meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Selain itu, kerja sama megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan China juga meningkatkan konektivitas transportasi di Indonesia.
Baca Juga
Luhut juga mengungkapkan bahwa hari ini, Rabu (6/9/2023), dirinya akan mendampingi Perdana Menteri Li Qiang untuk melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Ini juga bukti nyata kerja sama berkualitas tinggi yang modern antara kedua negara,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Luhut memaparkan eratnya hubungan kerja sama antara Indonesia - China tersebut tak lepas dari rasa saling percaya, saling menguntungkan, dan saling menghormati sesuai dengan adat istiadat ketimuran.
“Dan saya yakin dengan kedatangan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, akan menarik lebih banyak lagi kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi ke Indonesia, serta juga mendorong investor Indonesia untuk investasi ke Tiongkok,” katanya.