Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan telah menyalurkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Rp16,47 triliun untuk 146.123 unit rumah hingga Agustus 2023.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, menjelaskan bahwa realisasi tersebut seiring dengan komitmen BP Tapera dalam mengelola dana yang dimilikinya saat ini.
"Kami mengelola dana yang dipercaya oleh pemerintah secara prudent dan menggandeng pihak professional yang secara rutin diawasi dan dievaluasi sesuai dengan peraturan OJK dan Peraturan Badan BP Tapera,” kata Adi dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (5/8/2023).
Lebih lanjut, BP Tapera juga berkomitmen untuk terus menggenjot penyaluran pembiayaan secara maksimal untuk mencapai target penyaluran pembiayaan 2023 di tengah kenaikan harga rumah subsidi yang berlaku efektif 1 Juli 2023.
Implementasi harga rumah diterapkan secara wajar memperhatikan keseimbangan suplai rumah dan daya beli calon debitur MBR.
Sementara itu, untuk 2024, sebagaimana termuat dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, pemerintah kembali mengalokasikan dana FLPP dari dana DIPA sebesar Rp13,72 triliun, pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan sebesar Rp7,09 triliun, dan saldo awal dana FLPP per Januari 2024 sebesar Rp230,97 miliar sehingga total dana yang direncanakan disalurkan untuk tahun 2024 sebesar Rp21,04 triliun untuk 166.000 unit rumah.
Baca Juga
Sebelumnya, sepanjang 2022 BP Tapera mencatat bahwa pihaknya telah menyalurkan Dana FLPP untuk pembiayaan mencapai 226.000 unit rumah dengan dana yang disalurkan Rp25,15 triliun.
Sebagai informasi, pada 22 Desember 2021, BP Tapera juga telah ditunjuk sebagai OIP (Operator Investasi pemerintah) oleh Kementerian Keuangan, dengan demikian pengelolaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang semula dikelola oleh BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiyaan Perumahan (PPDPP) resmi beralih ke BP Tapera dengan pengalihan aset berupa outstanding pinjaman FLPP sebesar Rp59,1 triliun serta dana cash Rp1,54 triliun.