Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Akui Bansos dan BLT Bukan Solusi Utama Berantas Kemiskinan

Menkeu Sri Mulyani mengakui bahwa bansos dan BLT bukan solusi utama dalam memberantas kemiskinan.
Menkeu Sri Mulyani memberika pemaparan soal kondisi keuangan negara dalam agenda APBN Kita edisi Agustus 2023. Dok Youtube Kementerian Keuangan.
Menkeu Sri Mulyani memberika pemaparan soal kondisi keuangan negara dalam agenda APBN Kita edisi Agustus 2023. Dok Youtube Kementerian Keuangan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa bantuan langsung tunai (BLT) hingga bantuan sosial (bansos) tidak bisa menjadi solusi utama untuk menuntaskan kemiskinan di Indonesia.

Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa BLT, bantuan sosial yang biasanya dikirim ke masyarakat dalam bentuk uang tunai, transfer maupun pembagian sembako tidak menjadi solusi utama.

Namun, dia menjelaskan hal tersebut bisa menjaga daya beli masyarakat sampai saat ini.

"Kalau dari sisi teori maupun realita itu memang dibutuhkan karena masyarakat membutuhkan support pada minimum konsumsi yang mereka bisa dapatkan. Jadi ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan daya beli," tuturnya di sela-sela rapat kerja Kementerian Keuangan dan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (30/8).

Selain menuntaskan kemiskinan serta menjaga daya beli, katanya, Pemerintah juga memiliki Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para pelaku UMKM.

Menurutnya, kedua program itu bisa membantu pelaku UMKM untuk meminimalisir bunga yang harus dibayarkan kepada bank.

"Program ini untuk membantu para pelaku UMKM untuk akses ke permodalan dengan bunga yang disubsidi pemerintah," katanya.

Sri Mulyani menegaskan untuk menuntaskan kemiskinan di Indonesia, dibutuhkan kerja sama dari DPR dan pemerintah daerah.

Menurutnya, pemerintah juga sudah mentransfer 27 persen APBN ke daerah agar bisa mengurangi angka kemiskinan.

"Hampir 27 persen APBN kita ditransfer ke daerah untuk melakukan tugas-tugas fungsi ekonomi dan memberantas kemiskinan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper