Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memastikan telah melakukan sejumlah tindakan nyata untuk mengendalikan emisi di sektor industri, terutama dalam menekan polusi udara di Jabodetabek.
Artikel berjudul Siasat Inspeksi Mengendalikan Polusi Pabrik menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id, hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Selasa (29/8/2023):
1. Siasat Inspeksi Mengendalikan Polusi Pabrik
Indikator kualitas udara di Kota Jabodetabek memerah tanda polusi sudah masuk kategori bahaya. Kemenperin pun membentuk tim sidak emisi gas buang pabrik di Jakarta, Banten, dan Jabar.
Eko S. A. Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, memastikan bahwa institusinya telah melakukan sejumlah tindakan nyata untuk mengendalikan emisi di sektor industri, terutama dalam menekan polusi udara di Jabodetabek.
Hal ini sesuai dengan hasil rapat lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, Jumat (18/8/2023).
“Kemenperin bertugas untuk mengawasi sektor industri terkait emisi yang dihasilkan. Oleh karenanya, kami mendorong perusahaan industri dan pengelola kawasan industri yang memiliki pembangkit listrik sendiri untuk mengendalikan emisi gas buangnya,” kata Eko, Kamis (24/8/2023).
2. Fakta LRT Jabodebek dari Tarif hingga Cara Pembayaran
LRT Jabodebek memulai masa operasionalnya, Senin (28/8/2023). Masyarakat umum dapat naik transportasi umum terbaru ini mulai pukul 14.00 WIB.
Lintas raya terpadu atau light rail transit (LRT) adalah sistem transportasi kereta penumpang yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus di kawasan perkotaan.
Di awal operasi, perjalanan terakhir rute Harjamukti-Dukuh Atas pukul 16.49 WIB. Kemudian, perjalanan terakhir Dukuh Atas-Harjamukti pukul 17.49 WIB. Kemudian, perjalanan terakhir Dukuh Atas-Jati Mulya pukul 17.38 WIB, dan Jati Mulya-Dukuh Atas pada pukul 16.40 WIB.
Simak fakta-fakta LRT Jabodebek dari tarif, jumlah stasiun, stasiun terintegrasi, metode pembayaran, cara naik dan bayar, hingga jam operasional.
3. Jalan Berliku Mengurai Kemacetan Ibu Kota
Peresmian LRT Jabodebek, Senin (28/8/2023), belum sepenuhnya menyelesaikan masalah kemacetan di DKI Jakarta. Persoalan berliku masih menanti penyelesaian guna memikat minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
Keberadaan LRT menambah daftar transportasi umum di Ibu Kota. Sebut saja TransJakarta, MikroTrans, Kereta Rel Listrik (KRL), Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta dan LRT Jakarta. Belum lagi moda lawas semisal mikrolet dan sejenis. Ditambah lagi moda transportasi roda dua maupun empat berbasis daring.
Seluruh jenis transportasi publik itu menjadi penyambung antara Ibu Kota dan kota satelit di Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi. Namun, faktanya, kemacetan masih terus terjadi di DKI. Apa masalahnya?
Data Kementerian Perhubungan mendapati masyarakat di kota besar seperti Jakarta, Bandung, maupun Medan mengandalkan kendaraan umum untuk beraktivitas masih di bawah 20 persen. Persentase ini cukup menimbulkan gap dibandingkan dengan Singapura dan Tokyo sebesar 50 persen.
4. Mengamankan Potensi Mineral Kritis Indonesia dan Negara Asean
Makin kuatnya peran mineral kritis dalam upaya mendukung transisi energi telah mendorong banyak negara di dunia untuk berlomba-lomba mengamankan potensi komoditas tambang itu.
Sejauh ini, mineral kritis memegang peranan sangat strategis dan vital sebagai bahan baku industri pembuatan panel surya, turbin angin, dan industri baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik, serta storage pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Tak hanya itu, mineral kritis juga mempunyai harga yang tinggi dikarenakan termasuk dalam kategori sulit untuk ditemukan, sulit diekstraksi dalam jumlah ekonomis, dan sulit disubstitusi logam atau material lain.
5. Penyebab Susut Klaim Asuransi Jiwa
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan penurunan jumlah klaim asuransi meninggal dunia pada perusahaan asuransi jiwa semester I/2023.
Adapun, klaim asuransi meninggal dunia turun 13 persen menjadi Rp5,18 triliun pada semester I/2023 dari sebelumnya Rp5,96 triliun pada Juni 2022. Penurunan klaim meninggal dunia terjadi sejak tahun lalu setelah pandemi Covid-19 mulai mereda.
Sepanjang 2022, pembayaran klaim meninggal dunia mengalami penurunan 43,8 persen menjadi Rp11,88 triliun dari sebelumnya Rp21,14 triliun periode 2021.
“Membaiknya tingkat mortalitas masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 berpengaruh pada menurunnya total klaim meninggal dunia,” kata Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun di Jakarta, akhir pekan lalu.