Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasional LRT Jabodebek Mundur Lagi, Tunggu Diresmikan Jokowi

LRT Jabodebek rencananya akan resmi beroperasi secara komersial pada 30 Agustus 2023 atau mundur dari target awal yaitu 26 Agustus 2023.
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Target operasional LRT Jabodebek kembali mundur dari target awal yang ditetapkan yaitu pada 26 Agustus 2023. Transportasi massal ini rencananya baru akan resmi beroperasi secara komersial pada 30 Agustus 2023.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, menjelaskan alasan mundurnya operasional LRT Jabodebek.

Dia menuturkan, bahwa operasional LRT menunggu peresmian yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada tanggal peresmian tersebut, LRT Jabodebek juga akan secara resmi beroperasi secara komersial atau commercial operation date (COD).

Risal mengatakan, mundurnya peresmian LRT disebabkan oleh masalah jadwal dari Kepala Negara. Presiden Jokowi disebut tidak akan berada di Indonesia pada 26 Agustus 2023.

“Pak Presiden pada 26 Agustus sepertinya tidak di sini. Jadi, direncanakan [peresmian LRT Jabodebek] pada 30 Agustus 2023,” jelas Risal di Kantor Kemenhub, dikutip Minggu (20/8/2023).

Risal juga memastikan mundurnya peresmian dan operasi komersial LRT Jabodebek juga bukan disebabkan oleh masalah pada sarana dan prasarana moda transportasi ini. 

Subsidi Tarif

Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah merumuskan pemberian subsidi tarif LRT Jabodebek. Perumusan ini telah memperhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal.

Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek yang ditetapkan pada 8 Juni 2023.

Selanjutnya, besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik yang ditetapkan pada 14 Juli 2023.

“Pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak,” ujar Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Risal mengatakan, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah melakukan studi dalam menetapkan tarif yang terjangkau.

Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut di antaranya yaitu ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

“Dari hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya. Di satu sisi kami memperhatikan daya beli masyarakat dan di sisi lain kami juga memperhatikan keberlangsungan dari operator yang mengoperasikan LRT Jabodebek,” jelasnya.

Risal mencontohkan perbandingan tarif usulan dari operator sebelum disubsidi dengan tarif bersubsidi di beberapa rute yaitu untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang sekitar 28 km, tarif usulan operator sebesar Rp37.268, sedangkan tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp 23.900 dengan PSO sebesar 36 persen.

Kemudian, untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti sepanjang sekitar 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp33.275, sedangkan tarif bersubsidinya Rp21.800 dengan PSO sebesar 34 persen.

Selanjutnya, untuk rute Stasiun Harjamukti - Jatimulya sepanjang sekitar 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp43.923, sedangkan tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.

Beberapa rute dengan tarif bersubsidi lainnya di antaranya yaitu Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Cawang sepanjang sekitar 10 km (Tarif Rp11.300), Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Halim sepanjang 13 km (Tarif Rp13.400), Stasiun Harjamukti – Stasiun Cawang sepanjang 15 km (Tarif Rp14.800).

Kemudian, Stasiun Harjamukti – Stasiun Halim sepanjang 19 km (Tarif Rp17.600), Stasiun Jatimulya – Stasiun Cawang sepanjang 18 km (Tarif Rp16.900), Stasiun Jatimulya – Stasiun Halim sepanjang 15 km (Tarif Rp14.800), dan Stasiun Cawang – Stasiun Halim sepanjang 4 km (Tarif Rp7.100).

Tarif Promo

Risal mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah mengusulkan beberapa skema pemberian tarif promo dalam rangka memperingati HUT RI ke-78. Dia menjelaskan, apabila usulan ini disetujui, maka akan diterapkan pada saat LRT Jabodebek pertama kali dioperasikan.

“Terdapat dua skema usulan penerapan tarif promo, yaitu pertama, memberikan diskon tarif sebesar 78 persen dan memberikan diskon tarif terjauh sebesar Rp20.000 saja,” jelasnya.

Hal ini diusulkannya agar semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal LRT Jabodebek. Dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan massal, diharapkan dapat menekan tingkat kemacetan dan polusi udara, khususnya di wilayah perkotaan teraglomerasi seperti Jabodetabek.

Saat ini, DJKA masih merumuskan konsep besaran dan waktu pelaksanaannya, serta perumusan regulasi yang menjadi dasar hukum pemberlakuan promo ini. 

“Kalau ini disetujui, kami akan terapkan saat LRT Jabodebek beroperasi komersial pada akhir Agustus mendatang,” ujarnya.

Uji Coba

Sebelum resmi beroperasi pada 30 Agustus 2023, LRT Jabodebek bakal menggelar uji coba pada Senin 21 Agustus 2023. Uji coba rencananya bakal dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo dan para pemimpin redaksi.

Untuk diketahui, uji coba LRT Jabodebek untuk masyarakat umum sempat ditunda hingga beberapa kali. Kemenhub sebelumnya, menghentikan uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek pada 17-20 Juli 2023.

Penghentian sementara uji coba dilakukan karena ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk perbaikan. Hal ini termasuk penyempurnaan pada sistem software.

Kemudian, Kemenhub menyatakan uji coba operasional terbatas untuk undangan akan dilanjutkan pada 25 Juli, sedangkan uji coba terbatas untuk masyarakat umum akan dimulai pada 29 Juli. Namun, uji coba LRT Jabodebek lagi-lagi mundur.

Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardoyo, menjelaskan, penundangan uji coba LRT untuk undangan dilakukan karena operator tengah melakukan trial run untuk mensinkronkan antara sistem ATS di kereta dan di stasiun. Seiring dengan hal tersebut, uji coba operasional terbatas dengan penumpang undangan belum dapat dilaksanakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper