Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek untuk masyarakat akan kembali dibuka sebelum mulai dioperasikan secara komersial pada 26 Agustus 2023 mendatang.
Sebelumnya, uji coba operasional terbatas LRT untuk masyarakat sedianya dimulai pada 29 Juli 2023 lalu. Namun, uji coba batal dilaksanakan karena LRT Jabodebek melakukan pembaruan perangkat lunak (software) pada sistem perjalanannya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, uji coba untuk masyarakat tersebut kemungkinan akan dibuka sekitar sepekan sebelum dimulainya masa operasional komersil LRT.
Meski demikian, Risal masih enggan memerinci tanggal dimulainya masa uji coba operasional terbatas untuk masyarakat tersebut.
“Nanti ada [uji coba untuk masyarakat]. Pokoknya setelah aman, nyaman, dan enak akan kami undang,” jelas Risal dalam acara Peluncuran Access by KAI, dikutip Jumat (11/8/2023).
Risal mengatakan, selama masa uji coba operasional terbatas tersebut, pengguna akan mendapatkan tarif khusus Rp1.
Baca Juga
Adapun, pihaknya juga berencana untuk memberlakukan tarif khusus pada masa awal operasi komersial LRT Jabodebek. Namun, Risal belum dapat memerinci besaran tarif khusus yang akan diberikan tersebut.
“Mungkin tahap awalnya akan ada diskon tarif. Berlakunya kira-kira sebulan, jangan lama-lama,” kata Risal.
Lebih lanjut, dia juga memastikan bahwa tarif yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No 67/2023 juga telah mengandung unsur public service obligation (PSO) atau subsidi.
Besaran tarif tersebut diharapkan dapat mendorong pergeseran (shifting) masyarakat dari kendaraan pribadi ke moda transportasi LRT Jabodebek.
Dalam Kepmenhub No. 67/2023, disebutkan bahwa tarif LRT Jabodebek ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk 1 kilometer (km) pertama dan selanjutnya masyarakat dikenakan Rp700 setiap km berikutnya.
Sebelumnya, Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardoyo menjelaskan, jika dihitung secara kasar menggunakan jarak terjauh pada masing-masing jalur, rute Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang 27,3 km akan dikenakan tarif sekitar Rp23.000 hingga Rp24.000.
“Pada 1 km pertama Rp5.000, kemudian 26,3 kilometer sisanya dikalikan Rp700, jadi tarifnya sekitar Rp23.000-Rp24.000. Ini perhitungan kami berdasarkan kilometer jarak,” kata Kuswardoyo.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan Bisnis dengan menggunakan formula yang sama, rute Dukuh Atas-Harjamukti sepanjang 24,3 km akan memiliki tarif Rp21.310.