Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi investasi untuk pengeboran sumur eksplorasi pada semester pertama tahun ini masih terbilang kecil dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
SKK Migas mencatat realisasi investasi untuk pengeboran sumur eksplorasi paruh pertama tahun ini masih berada di angka US$0,2 miliar, sama dengan semester pertama 2022.
Padahal, SKK Migas mematok tinggi investasi untuk sumur pengeboran di level US$1,80 miliar pada tahun ini, naik 157,14 persen dari realisasi tahun sebelumnya di angka US$0,7 miliar.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan rendahnya realisasi investasi sumur eksplorasi itu disebabkan karena terdapat sejumlah penundaan kegiatan pengeboran pada paruh pertama tahun ini.
Penundaan itu terjadi sebagian besar disebabkan karena masalah perizinan, akses jalan dan kelangkaan rig pada sejumlah lapangan.
“Semester I beberapa jadwal pengeboran mundur karena masalah perizinan, akses jalan dan urutan kerja rig, di samping adanya isu ketersediaan rig karena sedang ada safety stand-down,” kata Benny kepada Bisnis, Rabu (9/8/2023).
Baca Juga
Kendati demikian, Benny memastikan, realisasi investasi sumur eksplorasi pada semester kedua bakal naik signifikan seiring dengan peningkatan kegiatan pengeboran sejak bulan lalu.
SKK Migas melaporkan terdapat 15 sumur eksplorasi yang telah ditajak hingga Juli 2023, delapan sumur berasal dari kegiatan eksplorasi bulan lalu.
Adapun 8 sumur itu tersebar di beberapa lokasi di antaranya sumur Gulamo DET-1, BA-1 dan BLN-1 di Sumatera; KKV-1 di lepas pantai Jawa Barat; Draco B-1X dan Geng North-1 di Kalimantan; serta Riam-1 dan Kepe Kepe-1 di Papua.
Pelaksanaan pengeboran sumur-sumur eksplorasi tersebut merupakan upaya pembuktian sumber daya Pre-Drill sebesar 87 MMBO dan 2.3 TCF (Recoverable, P50).
“Sejumlah sumur memiliki nilai strategis dengan menghadirkan play eksplorasi baru sebagai target eksplorasi. Sebagai contoh, sumur Gulamo DET-1 merupakan sumur Migas Non Konvensional pertama PT Pertamina Hulu Rokan,” kata Benny.
Selain itu, dia menambahkan, pengeboran sumur Geng North-1 yang dilakukan oleh KKKS Eni North Ganal Ltd merupakan pengeboran laut dalam dengan kedalaman mencapai 1952 meter dengan target reservoir terdalam dibanding sumur-sumur Eni sebelumnya di cekungan Kutai.
Sementara itu, Sumur BLN-1 yang terletak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau merupakan sumur Komitmen Pasti yang dikerjakan oleh PT EMP Tunas Energi di Wilayah Kerja South CPP.
Wilayah Kerja ini merupakan Wilayah Kerja Eksplorasi baru yang kontraknya ditandatangani pada 2021.
“Hal ini membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat, KKKS Eksplorasi mampu untuk melakukan pengeboran di tahun kedua pasca Kontrak Kerja Sama ditandatangani,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoroti rendahnya realisasi investasi pengeboran sumur eksplorasi yang berhasil dikerjakan SKK Migas bersama dengan kontraktor mitra sepanjang semester pertama 2023.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan realisasi investasi sumur pengeboran eksplorasi itu kembali melanjutkan tren kemandekan dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$0,2 miliar.
“Jadi kalau kita lihat eksplorasi masih kurang, masih lambat, ada investasi tapi lambat,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (8/8/2023).