Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS vs China Memanas Imbas Pelarangan Ekspor Bahan Baku Semikonduktor

Pemerintah China memastikan melarang ekspor bahan baku semikonduktor, yaitu mineral galium dan germanium. AS siapkan 'serangan balasan'.
Bendera Amerika Serikat dan China berkibar di luar Gedung Putih saat anggota Secret Service berjaga di Washington, D.C., AS, pada Senin, 17 Agustus 2011. Hu Jintao, Presiden China, tiba di Washington untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke AS./Bloomberg
Bendera Amerika Serikat dan China berkibar di luar Gedung Putih saat anggota Secret Service berjaga di Washington, D.C., AS, pada Senin, 17 Agustus 2011. Hu Jintao, Presiden China, tiba di Washington untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke AS./Bloomberg

Produsen Otomotif Was-was

Perseteruan antara AS dan China terkait bahan baku semikonduktor ternyata berimbas pada bisnis otomotif di dalam negeri.

Anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII), yakni PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) telah menerapkan siasat untuk menghadapi larangan ekspor logam galium dan germanium dari China yang digunakan untuk semikonduktor.

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan perseroan telah menerapkan multisourcing atau mencari pasokan dari sejumlah negara selain China seiring adanya kekurangan pasokan sejak tahun lalu. Hal ini pun akan terus diterapkan guna menjaga ketepatan waktu pengiriman dan service rate yang baik dari Astra Otoparts akan komponen dari semikonduktor.

“Kami sudah menerapkan multisourcing sejak ada shortage supply beberapa waktu lalu dan akan terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan kami akan semikonduktor,” ujar Wanny kepada Bisnis, Kamis (3/8/2023).

PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menilai keputusan China yang melarang ekspor logam galium dan germanium yang digunakan untuk semikonduktor dapat berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja perseroan.

Direktur Keuangan Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan larangan ekspor logam tersebut berpotensi menghambat rantai pasokan semikonduktor sehingga mempengaruhi kinerja meski tidak secara langsung.

“Jika pabrikan otomotif terhambat, maka tentunya kami juga akan terkena dampaknya,” ujar Anthony kepada Bisnis, Kamis (3/8/2023).

Larangan tersebut, menurutnya, dapat berdampak terhadap pasokan semikonductor yang mempengaruhi para pabrikan mobil dan motor, yang akan menghambat volume produksi otomotif sendiri.

Adapun, Garuda Metalindo sejatinya tidak menggunakan material semikonduktor, sehingga dampak larangan ekspor logam galium dan germanium tidak dirasakan secara langsung oleh perseroan.

“Tergantung rantai pasokan semikonduktor para pabrikan otomotif apakah mereka terdampak atau tidak,” tuturnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper