Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jutaan Pekerjaan Bakal Digantikan Mesin, Kemenaker: Tugas Berat

Kemenaker menyebut pemerintah memiliki pekerjaan berat terkait dengan bonus demografi Indonesia seiring risiko jutaan pekerjaan bakal digantikan mesin.
Ilustrasi pekerjaan/ Bloomberg
Ilustrasi pekerjaan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengakui pemerintah punya pekerjaan berat untuk menyongsong bonus demografi Indonesia. Pasalnya, diperkirakan akan ada jutaan pekerjaan saat ini bakal terdegradasi akibat teknologi digital.

"Nah ini memang PR [pekerjaan rumah] kita, jadi ini memang pekerjaan berat," ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Friansyah Noor saat ditemui usai menghadiri pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2023-2028 di Grand Ballroom Kempinski, Senin (31/7/2023).

Adapun untuk menghadapi gempuran teknologi, dia mengatakan Kemnaker telah membahas ihwal upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk siap bersaing di industri 4.0. Di masa mendatang, saat pekerjaan secara dominan berbasis teknologi digital maka secara otomatis akan mengurangi penggunaan tenaga manusia.

Dia mengeklaim pihaknya kini tengah fokus meningkatkan pelatihan di bidang digitalisasi kepada para pekerja. Selain itu, Kemnaker juga menggandeng pelbagai organisasi pengusaha seperti Apindo, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk meningkatkan penciptaan tenaga kerja di bidang digital.

"Kerja sama yang kita lakukan adalah bagaimana Apindo sebagai pengusaha yang memang menggunakan peralatan digital di perusahaannya kita akan latih anak bangsa kita agar bisa menggunakan peralatan yang dipergunakan perusahaan tersebut, khususnya di bidang digitalisasi dan komputerisasi," kata Afriansyah yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang.

Sebelumnya, Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani menyebut industri 4.0 mendorong transformasi tatanan pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang. Berdasarkan Future of Jobs Report dari World Economic Forum, lanjut Shinta, diprediksi akan ada 85 juta pekerjaan tergantikan mesin.

Selain itu, studi yang dilakukan International Labour Organization terhadap 5 negara Asean (Indonesia, Kamboja, Filipina, Thailand dan Vietnam) juga menunjukkan bahwa sebanyak 56 persen pekerja di kawasan tersebut rentan kehilangan pekerjaan.

Di sisi lain, digitalisasi industri 4.0 juga berpotensi menciptakan 97 juta pekerjaan baru seperti digitalisasi ekonomi serta ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, Shinta menekankan bahwa membangun manusia di tengah disrupsi dan tren ekonomi baru menjadi perhatian khusus para pengusaha yang tergabung dalam Apindo.

"Beban demografi hanya bisa diubah menjadi bonus demografi jika tingkat produktivitas, pendidikan, dan keterampilan kelompok usia produktif Indonesia menjadi lebih tinggi pada periode 2020-2035," tutur Shinta saat pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2023-2028 di Grand Ballroom Kempinski, Senin (31/7/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper