Bisnis.com, DOMPU - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong industri untuk dapat memproduksi benih jagung hibrida di dalam negeri guna mewujudkan program swasembada pangan.
Koordinator Kelompok Substansi Penilaian dan Penyebaran Varietas Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Andi M. Saleh, mengatakan dalam rangka untuk terus memenuhi kebutuhan jagung ke depan, peran industri sangat diharapkan untuk mendorong penggunaan benih jagung yang berkualitas.
Pasalnya, mengacu pada Sistem Infromasi Pengumpulan Data Pangan Strategis (PDPS) Dirjen Pangan serta data Provitas Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, produksi jagung mencapai 25,18 juta ton naik 9,29 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 23,04 juta ton.
Sementara, realisasi penggunaan benih jagung bersertifikat sepanjang 2022 tercatat sebesar 73,59 persen atau hanya naik tipis 1,96 persen dibandingkan pada 2021 yaitu 72,17 persen.
"Ke depan, diharapkan industri benih jagung hibrida dapat memproduksi benih induk di di dalam negeri. Untuk itu, diharapkan agar industri benih dalam negeri dapat meningkatkan kegiatan penelitian dan pemuliaan selin memproduksi benih F1," kata Andi dalam agenda peluncuran benih jagung bioteknologi DK95LB oleh Bayer di Desa Manggalewa Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, dikutip Kamis (27/7/2023).
Sementara itu, Kementan mencatat telah melepas sebanyak 317 varietas jagung hibrida dan 8 varietas jagung hibrida produk rekayasa genetik (PRG).
Baca Juga
Andi menuturkan bahwa hal tersebut menjadi upaya yang dilakukan pemerintah dan industri dalam mendorong produksi jagung nasional.
"Perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian memiliki potensi yang menguntungkan. Rekayasa genetika membuka peluang yang luas untuk mengakses gen dan trait baru dari sumber yang eksotik dan beragam untuk dimasukkan ke dalam varietas atau hibrida unggul," ujarnya.
Seiring dengan hal tersebut, PT Bayer Indonesia baru-baru ini secara resmi mengumumkan peluncuran benih jagung bioteknologi hibrida yakni DEKALB DK95R yang dilaporkan mampu meningkatkan produktivitas tumbuh mencapai 30 persen.
Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan, Stacy Markovich, menuturkan bahwa, peningkatan produktivitas tersebut didorong oleh sifat DK95R yang mengandung Roundup Ready (RR) yang toleran terhadap glifosat, bahan aktif dalam herbisida keluarga Roundup.