Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Penerbangan Mulai Pulih, Bandara Wajib Lakukan Hal Ini

Jaringan Penerbangan Indonesia menilai bandara perlu melakukan sesuatu untuk mengoptimalkan bisnis penerbangan yang mulai pulih.
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk segera melakukan pemulihan jam operasi pada sejumlah bandara seiring dengan tren pemulihan industri penerbangan pada paruh pertama 2023.

Menurut pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman, waktu operasi bandara menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan pemerintah memasuki semester II/2023.

Gerry menjelaskan, saat ini terdapat pemulihan produktivitas yang cenderung terbatas pada beberapa bandara. Hal tersebut karena bandara-bandara tersebut terbilang sepi dan belum dipulihkan jam operasinya.

“Menurut saya yang masih butuh perhatian adalah di pemulihan jam operasi beberapa bandara, karena berpengaruh terhadap utilisasi armada yang larinya ke biaya operasional,” jelas Gerry saat dihubungi, Senin (24/7/2023).

Selain itu, operator bandara juga perlu melakukan optimalisasi penggunaan slot penerbangan. Menurutnya, optimalisasi ini perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi terkait seperti tren pertumbuhan penumpang.

“Optimalisasi dibutuhkan agar pertumbuhan traffic dapat diakomodir dengan mengurangi slot yang dialokasikan namun tidak digunakan,” lanjut Gerry.

Dia melanjutkan, proses reaktivasi armada pesawat akan menjadi salah satu faktor pendukung kelanjutan pemulihan sektor penerbangan. Gerry menjelaskan, pertumbuhan jumlah penumpang selama paruh pertama 2023 berdampak positif bagi kinerja maskapai. 

Pasalnya, pertumbuhan ini sangat membantu perusahaan untuk membeli suku cadang yang digunakan untuk reaktivasi armada yang sebelumnya tidak digunakan karena pandemi Covid-19.

Selain itu, Gerry juga menyoroti pertumbuhan jumlah armada pesawat pada beberapa maskapai seperti Pelita dan Transnusa. Kemudian, hasil PKPU Sriwijaya Air juga diharapkan dapat memicu pemulihan armada maskapai tersebut.

Di sisi lain, geliat maskapai untuk reaktivasi armadanya menimbulkan penuhnya slot pada fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat. Sehingga, proses pemulihan jumlah pesawat berpotensi melambat.

“Tantangan kedepannya pasca 2023 adalah kapasitas bandara yang sudah kembali penuh, dan harus mulai planning untuk ekspansi kapasitas menghadapi pertumbuhan penumpang yang akan terus berlanjut,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper