Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk menjadikan Bandara Dhoho Kediri garapan PT Gudam Garam Tbk. (GGRM) untuk melayani penerbangan umrah mulai 2024.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi.
Adapun, pertemuan tersebut membahas peningkatan konektivitas dan pariwisata, termasuk penerbangan untuk umroh dan haji. Dia menjelaskan, peluang untuk meningkatkan layanan penerbangan untuk umroh dan haji semakin terbuka lebar pasca pandemi Covid-19.
Menhub menyebut, momentum ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik, untuk memulihkan industri penerbangan nasional.
Dia mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan Bandara Dhoho Kediri untuk dapat melayani umrah pada 2024 setelah resmi dioperasikan.
Baca Juga
"Sebelumnya, kami sudah mengupayakan Bandara Kertajati untuk melayani penerbangan umrah dan haji, yang Alhamdulillah bisa terwujud. Selanjutnya kita akan upayakan Bandara Dhoho Kediri," kata Budi Karya dikutip dari keterangan resmi, Senin (24/7/2023).
Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi juga membicarakan upaya peningkatan kunjungan pariwisata antar kedua negara. Indonesia menyampaikan niatnya untuk membuka penerbangan ke Thaif, Arab Saudi karena relatif tidak terlalu ramai ketimbang Mekkah.
Budi Karya menambahkan, pihaknya juga mempersilahkan Arab Saudi jika ingin membuka penerbangan ke Indonesia, termasuk ke Kertajati, Bali dan destinasi lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Novi Riyanto menambahkan, dalam pertemuan tersebut juga menawarkan pihak Arab Saudi untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan infrastruktur Transportasi di Indonesia.
“Skema yang kami tawarkan yaitu melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” katanya.
Selain itu, kedua negara juga membahas upaya meningkatkan kunjungan antar kedua negara. Salah satu opsi yang dibahas antara lain adalah strategi untuk saling mempermudah pengurusan visa.