Pemegang Tanggung Jawab di BRICS
Dari segi ekonomi, produk domestik bruto China ada lebih dari dua kali lipat lebih besar daripada gabungan keempat anggota lain. Dari sisi teori, hal tersebut menunjukkan bahwa China memberikan pengaruh yang paling besar.
Namun, perlahan-lahan India telah melampaui China dalam tingkat populasi, dan menjadi penyeimbang.
Secara resmi BRICS belum mendukung dorongan pembangunan besar-besaran China yang disebut Inisiatif Sabuk dan Jalan, sebagian karena India keberatan dengan proyek-proyek infrastruktur Sabuk dan Jalan di Pakistan, negara tetangga sekaligus saingan beratnya.
Di Bank Pembangunan Baru, tidak ada pemegang saham yang dominan. Beijing menyetujui kepemilikan setara yang dianjurkan oleh New Delhi.
Bank ini berkantor pusat di Shanghai, tetapi telah dipimpin oleh seorang India dan sekarang, mantan Presiden Brasil Dilma Rousseff.
Keanggotaan Rusia dalam BRICS
Hingga saat ini, Rusia masih menjadi anggota BRICS, terlepas dari invasinya ke Ukraina pada tahun 2022.
Baca Juga
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin BRICS yang diadakan tahun lalu digelar secara daring, Putin pun turut hadir.
Sementara itu, anggota BRICS lainnya memilih untuk bersikap netral terhadap perang tersebut, dan menganggapnya sebagai masalah regional dan bukan krisis global.
Namun, perang tersebut telah mengubah hubungan Rusia dengan lembaga-lembaga BRICS.
The New Development Bank dengan cepat membekukan proyek-proyek Rusia dan Moskow tidak dapat mengakses dolar melalui sistem mata uang asing bersama BRICS.
Perbedaan BRICS dengan Organisasi Lain (G20, Global South)
Secara umum, BRICS serupa dengan berbagai kelompok seperti G20 yang mewakili pergerakan menuju dunia yang lebih bersifat multipolar serta menjauhi dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat sejak berakhirnya Perang Dingin.
Kelompok-kelompok multilateral lain yang bisa dibilang mendapatkan pengaruh sebagai bagian dari tren ini termasuk OPEC, Shanghai Cooperation Organization, Southern Common Market (Mercosur), dan Uni Afrika.
Adapun "Global South" sama sekali bukan sebuah klub, melainkan sebuah istilah yang mulai populer dalam beberapa tahun terakhir untuk menyebut negara-negara yang relatif miskin, yang terkadang juga disebut sebagai negara berkembang atau negara berkembang. Istilah ini biasanya dikontraskan dengan "Global North" yang terdiri dari Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara kaya di Asia dan Pasifik. Namun, hubungan antara kedua konsep ini tidaklah mudah.
Sebagai contoh, Uni Eropa, yang merupakan bagian dari Global North, dapat memperoleh lebih banyak pengaruh di dunia multipolar. China menganggap dirinya sebagai negara berkembang, meskipun statusnya sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dengan kelas menengah yang besar membuat klasifikasi tersebut menjadi tidak tepat.
Sementara itu, G7 mengundang Brasil, India, dan Indonesia untuk menghadiri KTT tahun ini, sebagai upaya menjangkau Global South.