Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja keuangan negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Juni 2023 membukukan kinerja positif dengan surplus Rp152,3 triliun.
Sri Mulyani menyampaikan posisi surplus tersebut merupakan realisasi sepanjang Januari-Juni 2023 atau semester I/2023.
“Posisi APBN hingga semester I/2023 posisi surplus Rp152,3 triliun atau [defisit] 0,71 persen dari PDB. Jangan lupa bahwa APBN 2023 tetap didesain dengan posisi postur defisit,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (24/7/2023).
Adapun, dia mencatat tren posisi surplus APBN Juni 2023 tersebut terpantau menurun jika dibandingkan capaian Mei 2023 yang senilai Rp204,3 triliun dan April sebesar Rp234,7 triliun.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kinerja APBN semester I/2023 tersebut tetap solid dan baik dengan pendapatan negara yang mencapai Rp1.407,9 triliun, tumbuh 5,4 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
“Ini sudah relatif lebih normal karena sebelumnnya kita selalu melihat pendapatan negara pertumbuhanya tinggi, double digit,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara belanja negara telah terbelanjakan sebesar Rp1.255,7 triliun atau 41 persen dari target APBN tahun ini, naik tipis 0,9 persen (yoy). Di sisi keseimbangan primer tercatat berada pada posisi Rp368,2 triliun.
Sri Mulyani optimistis dengan kondisi keuangan negara tersebut, bahwa defisit dapat terjaga bahkan dapat diturunkan.
“Hingga pertengahan tahun, posisi positif ini ini memberikan keyakinan bahwa defisit tahun ini masih bisa kita jaga bahkan kita turunkan,” ujarnya.