Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal II/2023 mencapai Rp186,3 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi tersebut meningkat sebesar 14,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Berdasarkan negara asal investasi, tercatat realisasi investasi terbesar pada kuartal II/2023 dari Singapura, yaitu mencapai US$3,4 miliar.
“Singapura ini bukan uang dari Singapura semua, tapi Singapura dijadikan sebagai hub, sebagian investasi ini sebenarnya uang orang Indonesia,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (21/7/2023).
Kemudian, negara dengan realisasi investasi terbesar kedua di Indonesia adalah China sebesar US$2,6 miliar, yang diikuti oleh Hong Kong US$2,0 miliar.
Negara dengan realisasi investasi yang besar selanjutnya yaitu Jepang dan Malaysia, yang masing-masingnya mencapai US$1,0 mliar ddan US$800 juta.
Baca Juga
Berdasarkan sektornya, realisasi PMA kuartal II/2023 yang tertinggi tercatat pada sektor industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya yang mencapai US$2,5 miliar atau dengan pangsa 20 persen.
Realisasi PMA yang besar juga tercatat pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar U$1,9 miliar dan sektor industri kimia dan farmasi sebesar US$1,3 miliar.
Sementara itu, realisasi PMA pada sektor pertambangan tercatat mencapai US$1,2 miliar dan pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar US$800 juta.
Adapun, berdasarkan lokasi, realisasi PMA terbesar tercatat di Jawa Barat sebesar US$2,6 miliar pada kuartal II/2023 atau dengan pangsa mencapai 20,6 persen dari total realisasi investasi periode tersebut.
Bahlil menambahkan, investasi asing terbesar selanjutnya tercatat di Sulawesi Tengah dan DKI Jakarta dengan realisasi masing-masing sebesar US$1,7 miliar dan US$1,5 miliar.