Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan suku bunga Federal Reserve atau The Fed dalam pertemuan pekan depan diperkirakan menjadi yang terakhir dalam kampanye pengetatan moneter saat ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan ketua The Fed, Ben Bernanke. Dia memperkirakan bahwa sangat jelas bank sentral akan menaikkan 25 basis poin pada pertemuan berikutnya.
"Mungkin saja kenaikan di bulan Juli ini mungkin yang terakhir." ungkap Ben, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (21/7/2023).
Investor tampaknya setuju dan mengatakan bahwa adanya peluang terbatas untuk kenaikan tambahan setelah pertemuan The Fed pada 25-26 Juli 2023 nanti.
Bernanke, yang kini menjadi penasihat senior untuk Pacific Investment Management Co., mengatakan bahwa ia melihat bahwa inflasi turun secara “lebih bertahan” ke kisaran 3-3,5 persen selama 6 bulan kedepan karena naiknya harga sewa dan harga mobil yang menurun.
"Kita akan turun mencapai angka tiga, tiga lebih sedikit pada awal tahun depan, dan kemudian saya pikir The Fed akan mengambil waktu mencoba untuk turun ke target 2 persen," jelas Bernanke.
Baca Juga
Kemudian, Bernanke juga mengatakan The Fed ingin melihat keseimbangan lebih baik antara permintaan dan pasokan di pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja masih cukup panas.
Bernanke juga menyiratkan bahwa AS mungkin mengalami perlambatan sebagian dari harga untuk menurunkan inflasi, meskipun ia menekankan bahwa resesi kemungkinan akan menjadi ringan.
"Apa yang akan kita lihat adalah kenaikan pengangguran yang sangat kecil dan perlambatan ekonomi," jelasnya, dan mengatakan bahwa ia akan terkejut jika AS mengalami resesi dalam setahun mendatang.
Dikutip dari Reuters, Jumat (20/7) The Conference Board juga kembali perkiraannya bahwa ekonomi AS mungkin akan berada dalam resesi dari kuartal III/2023 saat ini hingga kuartal I/2024