Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Pesimistis Target Lifting Minyak Tercapai sesuai APBN 2023

SKK Migas memperkirakan lifting minyak mentah tidak akan mencapai target APBN 2023, tetapi terdapat peluang untuk menaikan lifting dan salur gas tahun ini.
Platform migas lepas pantai. SKK Migas memperkirakan lifting minyak mentah tidak akan mencapai target APBN 2023, tetapi terdapat peluang untuk menaikan lifting dan salur gas tahun ini./Istimewa-SKK Migas
Platform migas lepas pantai. SKK Migas memperkirakan lifting minyak mentah tidak akan mencapai target APBN 2023, tetapi terdapat peluang untuk menaikan lifting dan salur gas tahun ini./Istimewa-SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas kurang percaya diri bahwa target lifting minyak mentah 2023 sesuai APBN dapat tercapai.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan bahwa berdasarkan hasil Work Program & Budget (WP&B) yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), lifting minyak mentah hanya mencapai 612 ribu barel minyak per hari (bopd).

Padahal, berdasarkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), lifting minyak mentah ditargetkan mencapai 660 ribu bopd.

"Setelah kita lakukan WP&B kemampuan yang kami prediksi itu berada di 621 [ribu bopd] dan kami masih stuck di 621 [ribu bopd], semoga saja akhir tahun kita bisa sampai [target APBN]," ujar Wahju di Gedung SKK Migas, dikutip pada Rabu (19/7/2023).

Meskipun pesimistis tidak dapat mencapai target lifting minyak mentah sesuai APBN 2023, Wahju mengatakan bahwa terdapat peluang untuk menaikan lifting dan salur gas pada tahun ini. Caranya, dengan memaksimalkan produksi serta serapan gas yang saat ini berada.

"Itu dari optimasi produksi, kalau gas memaksimalkan serapan gas sehingga kita bisa menaikkan produksi dari yang seharusnya berkurang 220 kita bisa naikin," ujarnya

Lebih lanjut, Wahju menyebut bawha faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target lifting minyak mentah tahun ini adalah target produksi (on stream) di beberapa proyek gas yang tidak berjalan sesuai rencana.

Selain itu, faktor penghentian operasional (unplanned shutdown) yang diketahui dampaknya cukup besar. Namun, soal itu, Wahju menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan audit maintenance di 11 KKKS pada tahun lalu dan merencanakan audit di 6 KKKS tahun ini.

Sebelumnya, SKK Migas mencatat capaian lifting minyak di semester I/2023 mencapai 615,5 ribu bopd. Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, pencapaian tersebut tercatat naik 0,16 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2022 sebanyak 614,5 ribu bopd. 

"Realisasinya per 30 Juni 615,5 ribu bopd atau 100,2 persen, jadi di atas pencapaian semester I tahun lalu, jadi daripada tahun lalu, semester I ini lebih baik," kata Nanang dalam konferensi pers di gedung SKK Migas pada Selasa, (18/7/2023).

Sedangkan saluran gas mencapai 5.308 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 5.326 MMSCFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper