Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap rencana initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dapat memperkuat keuangan perseroan.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa jika nantinya IPO PHE dapat memperkuat keuangan perusahaan, bukan tidak mungkin investasi PHE di sektor hulu migas akan lebih masif.
“Iya kami kan harapkan IPO akan memperkuat keuangan PHE dan jika keuangan PHE lebih kuat, investasinya lebih masif,” kata Dwi di Gedung SKK Migas, Selasa (18/7/2023).
Dwi pun berharap rencana subholding upstream PT Pertamina (Persero) itu untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dapat berjalan dengan sukses. Dana yang berhasil diraup dari IPO diharapkan dapat membuat Pertamina semakin agresif dalam melakukan investasi di sektor hulu migas.
“Tentunya (hasil IPO) untuk investasi di hulu migas. Kami berharap Pertamina memgambil posisi yang agresif,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I yang kala itu masih dijabat oleh Pahala Nugraha Mansury menyebut bahwa PHE bakal melepas porsi 5 hingga 10 persen saham kepada publik dalam penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Rencana bagian saham yang ditawarkan pada publik itu lebih rendah dari porsi saham yang sempat disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada 10 April 2023 lalu.
Saat itu, Wiko menargetkan perseroannya dapat melepas hingga 15 persen sahamnya dalam penawaran umum perdana kepada publik.
“Antara 5 sampai 10 persen yang kita inikan, kalau target [dana] nanti kita lihat,” kata Pahala saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (15/6/2023).