Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah AS diketahui tengah menyelesaikan proposal pada akhir Agustus 2023 untuk menyaring dan mungkin melarang investasi di sektor semikonduktor, komputer kuantum dan AI China.
Mengutip Bloomberg, Selasa (18/7/2023), sebagai tanda ambisi ini, proposal pembatasan investasi ini kemungkinan dilakukan hanya berlaku untuk investasi baru.
Pemerintah juga memutuskan tidak memberlakukan pembatasan pada sektor bioteknologi dan energi.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyoroti ruang lingkup terbatas dari rencana tersebut pada Senin (17/7) dengan mengatakan pembatasan tersebut akan ditargetkan secara sempit.
“Ini tidak akan menjadi kontrol luas yang akan memengaruhi investasi AS secara luas di China, atau menurut pendapat saya, memiliki dampak fundamental dalam memengaruhi iklim investasi China,” jelasnya.
Ketika proposal tersebut sudah selesai, program tersebut yang akan dikeluarkan melalui perintah eksekutif, kemungkinan akan berlaku paling cepat pada 2024.
Baca Juga
Seorang juru bicara dari Gedung Putih dan Dewan Keamanan Nasional menolak untuk berkomentar.
Mengenai kebijakan tersebut, hal ini dapat mengecewakan pihak-pihak yang ingin menginginkan tindakan lebih cepat kepada China.
Namun, upaya tersebut dapat memberikan lebih banyak waktu bagi pemerintahan untuk menavigasi akantara keinginannya untuk memberlakukan kendali yang efektif, sambil meredakan ketegangan dengan China.
Kemudian, apa yang disebut kontrol investasi keluar adalah bagian upaya dari Gedung Putih secara lebih luas, untuk membatasi kemampuan China dalam mengembangkan teknologi generasi mendatang yang diperkirakan mendominasi keamanan militer dan ekonomi.
Hal tersebut meliputi langkah-langkah untuk membatasi penjualan semikonduktor canggih dan alat untuk mengembangkannya.