Bisnis.com, JAKARTA – Operator LRT Jabodebek memastikan seluruh stasiun pemberhentian akan terintegrasi dengan moda transportasi lain untuk mendukung mobilitas masyarakat.
Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardoyo menjelaskan, seluruh lintas operasional LRT sudah terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti bus rapid transit (BRT), ojek online, KRL Jabodetabek, dan lainnya.
Dia mengatakan, upaya integrasi antarmoda ini turut melibatkan pemerintah daerah dari DKI Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok yang menjadi daerah lintasan LRT Jabodebek. Kuswardoyo menyebutkan, pemerintah Kota Bekasi juga telah menyiapkan rerouting dan pembuatan rute baru yang nantinya akan masuk ke stasiun-stasiun LRT yang berada di Bekasi.
“Untuk integrasi, saat ini kami didukung oleh pemerintah daerah, baik DKI Jakarta, Depok, maupun Bekasi. Di seluruh stasiun nanti sudah teritegrasi dengan moda transportasi lainnya,” jelas Kuswardoyo, dikutip Minggu (9/7/2023).
Selain pemerintah daerah, LRT Jabodebek juga berupaya menjalin kerja sama dengan para pengembang (developer) kawasan perumahan di sekitar wilayah operasional. Kuswardoyo mengatakan, pihaknya telah menjajaki potensi adanya angkutan pengumpan (feeder) yang akan mengangkut penumpang dari kawasan perumahan tersebut ke stasiun-stasiun LRT.
Dia mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan kurang lebih delapan pengembang besar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Menurutnya, para pengembang tersebut memberi respons yang positif terkait potensi kerja sama ini.
Baca Juga
Meski demikian, Kuswardoyo belum dapat menyebutkan pengembang-pengembang yang tengah diajak bekerja sama dengan LRT Jabodebek. Hal tersebut karena kerja sama ini masih terus dibahas lebih lanjut.
“Sejauh ini masih terus kami bahas, tetapi responsnya positif. Kita tinggal menunggu MoU-nya saja,” kata Kuswardoyo.