Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutama Karya Raup Rp12,5 Triliun Usai Lego 2 Tol Trans Sumatra

Hutama Karya telah menjual aset atau divestasi atas dua ruas di Jalan Tol Trans Sumatra ke Indonesia Investment Authority (INA).
Foto udara jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang merupakan bagian dari Trans Sumatra, di Lampung. Ruas tol ini kini menjadi nadi ekonomi penting yang menghubungkan Sumatra dan pulau Jawa./Bisnis - Abdullah Azzam
Foto udara jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang merupakan bagian dari Trans Sumatra, di Lampung. Ruas tol ini kini menjadi nadi ekonomi penting yang menghubungkan Sumatra dan pulau Jawa./Bisnis - Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) telah melepas aset atau divestasi atas dua ruas di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) kepada anak usaha Indonesia Investment Authority (INA), PT Swarna Investasi Indonesia (Swarna) dengan nilai transaksi mencapai Rp12,5 triliun. 

Adapun, 2 ruas jalan tol yang diakuisisi INA yaitu Tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar. Penyelesaian transaksi telah diselesaikan bersama pada Rabu (6/7/2023) kemarin. 

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengungkap nilai transaksi investasi yang telah diselesaikannya bersama INA mencapai Rp12,5 triliun. 

"Merujuk pada Keterbukaan Informasi, nilai investasi Rp12,5 triliun. Investasi yang bernilai signifikan ini menegaskan komitmen kuat kami dalam pengembangan Jalan Tol Trans Sumatra," kata Tjahjo kepada Bisnis, dikutip Kamis (6/7/2023).

Berdasarkan Keterbukaan Informasi Hutama Karya, transaksi tersebut bertujuan untuk memperkuat kondisi keuangan perusahaan ke tingkat yang lebih sustainable. 

Hutama Karya berharap dampak dari transaksi ini dapat mengurangi posisi utang dan beban bunga yang meningkatkan margin perusahaan sehingga bisa kembali ke tingkat yang lebih sustainable. 

Sebelumnya, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, mengatakan pihaknya meyakini potensi jalan tol di Sumatra dan pengelolaan Hutama Karya yang dinilai baik selama ini. Transaksi ini turut didukung oleh Rothschild yang bertindah sebagai penasihat keuangan INA. 

"Investasi ini juga membuka peluang bagi investor domestik maupun internasional untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan nilai imbal balik yang sepadan dengan risiko investasi," kata Ridha dalam keterangan resminya, Rabu (5/7/2023).

Investasi ini pun menjadi komitmen INA dan Hutama Karya dalam mendukung tujuan pemerintah yang menjadikan konektivitas sebagai prioritas utama, khususnya di negara yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau. 

Ridha meyakini jalan Tol Trans Sumatra, sebagai proyek infrastruktur vital, memegang peranan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di Indonesia, termasuk di Pulau Sumatra yang memiliki lebih dari 58 juta penduduk dan menyumbang 21,70 persen terhadap PDB negara pada 2021. 

Ruas tol Bakauheni–Terbanggi Besar yang merupakan salah satu ruas jalan tol terpanjang di Indonesia, dan Medan - Binjai merupakan infrastruktur utama yang akan mempercepat perkembangan sosial-ekonomi di Sumatra dan sekitarnya melalui rencana pengembangan jaringan logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper