Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihadiri Wapres Ma'ruf, KKP Bakal Panen 58 Petak Tambak BUBK Besok

Panen raya siklus 1 tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, akan dihadiri Wapres Maruf Amin.
Tambak Udang. /KKP
Tambak Udang. /KKP

Bisnis.com, KEBUMEN - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan panen raya siklus 1 tambak budidaya udang berbasis kawasan atau BUBK di Kebumen, Jawa Tengah besok, Senin (26/6/2023). PJ. Operasional BUBK Kebumen I Gde Budha Aduana Yasa menyampaikan, total sebanyak 59 petak tambak akan dipanen.

“Ada 59 petak tambak yang akan dipanen total,” ujarnya di BUBK Kebumen, Minggu (25/6/2023).

Dia menuturkan, kegiatan budidaya sudah berlangsung hampir 120 hari di mana dalam prosesnya sudah dilakukan dua kali panen parsial pada hari ke-80 dan hari ke-100. Adapun produktivitas masing-masing tercatat 14,5 ton dan 20 ton.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu menambahkan, kegiatan budidaya di BUBK Kebumen secara keseluruhan memanfaatkan teknologi intensif dengan produktivitas mencapai 40 ton per hektare per siklus. 

Angka itu, kata dia, jauh dari rata-rata produktivitas tambak udang tradisional di kisaran 0,6 ton per hektare. 

“Hasil panen 40 ton per hektare itu pun sudah sesuai dengan best practice budidaya udang modern saat ini,” katanya.

Perlu diketahui, BUBK Kebumen diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Maret 2023. Tambak ini merupakan tambak modern terbesar di Indonesia dengan luasan lahan potensial mencapai 100 hektare.

Tambak miliki KKP ini menjadi percontohan tambak udang modern berbasis kawasan, yang mengedepankan keseimbangan ekologi. Hingga saat ini, terdapat 149 tambak dengan ukuran 1.600 meter persegi per petaknya. 

Adapun Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dijadwalkan ikut dalam panen raya yang diselenggarakan besok, Senin (25/6/2023). 

Tebe, sapaan akrabnya, berharap, kegiatan budidaya BUBK Kebumen bisa diikuti oleh pelaku usaha budidaya maupun pemerintah daerah. 

Best practices sudah bisa kita capai (hasil panen 40 ton per hektare per siklus). Kita bisa menunjukkan kepada publik, kepada stakeholder ternyata budidaya di samping mendapat keuntungan ekonomi, kita juga peduli terhadap lingkungan dan itu bisa kita lakukan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper