Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak dua rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek dikabarkan masih dalam proses perbaikan di pabrik PT Industri Kereta Api atau Inka setelah mengalami kecelakaan pada 2021 lalu.
Meski demikian, Operator LRT Jabodebek memastikan hal tersebut tidak akan mengganggu kegiatan operasi moda transportasi yang akan dimulai pada 12 Juli 2023.
Manager Humas LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, dari 4 rangkaian kereta yang mengalami kecelakaan pada 2021 lalu, sebanyak 2 diantaranya sudah diperbaiki dan telah dikembalikan ke operator.
Sementara itu, sebanyak 2 rangkaian kereta masih berada dalam proses perbaikan dan perawatan di pabrik Inka. Dia menjelaskan, pengerjaan yang dilakukan pada 2 rangkaian kereta tersebut meliputi finishing interior dan eksterior, pemeriksaan sistem kelistrikan, dan lainnya.
Kuswardoyo mengatakan, sebelumnya pihak operator berharap kedua rangkaian tersebut sudah berada di depo LRT sebelum masa operasi dimulai. Namun, setelah berkomunikasi dengan PT Inka, rangkaian kereta tersebut ditargetkan sudah diterima operator pada September mendatang.
“Untuk pengerjaan seperti sistem kelistrikannya butuh tenaga khusus dari teman-teman di Inka, jadi kemungkinan baru sampai di kami September 2023,” kata Kuswardoyo saat dihubungi, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga
Kuswardoyo menegaskan, kegiatan operasional LRT tidak akan mengalami gangguan meski jumlah rangkaian kereta yang diterima belum lengkap. Hal tersebut karena operator tidak akan langsung menggunakan seluruh rangkaian kereta yang tersedia.
Dia menerangkan, jumlah kereta yang beroperasi saat jam-jam sibuk nantinya adalah sebanyak 27 trainset. Jumlah armada LRT akan dikurangi menjadi sekitar 20 hingga 24 rangkaian saat jam non sibuk.
Adapun, hingga saat ini LRT Jabodebek telah menerima 29 dari total 31 rangkaian kereta yang disiapkan untuk operasional harian. Dia juga memastikan armada kereta tersebut dalam keadaan optimal dan layak operasi.
