Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan menarik pinjaman tunai atau pinjaman program dari Bank Dunia Cs sebesar US$2 miliar atau sekitar dengan Rp29 triliun untuk membiayai sejumlah program yang telah direncanakan pada 2024.
“Perencanaan sekarang di 2024, kami akan melakukan pengadaan pinjaman tunai atau pinjaman program setara dengan US$2 miliar atau dengan menggunakan kurs Rp14.000 sekian mungkin sekitar Rp29 triliun,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR RI, Selasa (12/6/2023).
Suminto menjelaskan bahwa penarikan pinjaman rencananya berasal dari baik lembaga multilateral maupun lembaga bilateral.
Untuk lembaga multilateral, pinjaman akan ditarik sebesar US$1,03 juta dari Asian Development Bank (ADB) dan US$701 juta dari Bank Dunia.
Selain itu, pinjaman juga akan dilakukan dari lembaga bilateral Japan International Cooperation Agency sebesar 30 miliar yen Jepang dan dari Kanada 100 juta dolar Kanada.
Suminto mengatakan, salah satu program yang akan dilakukan pada 2024, yaitu Program Disaster Risk Finance and Insurance, yang akan dibiayai oleh pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$155 juta.
Baca Juga
“Kita melaksanakan program itu untuk pembiayaan bencana. Jadi untuk program pembiayaan bencana kita sudah melakukan berbagai kegiatan termasuk pooling fund di BLU yang dikelola BLU BPDLH [Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup] untuk pembiayaan bencana. Itu kita jadikan underlying untuk mendapatkan pinjaman tunai dari Bank Dunia US$155 juta yang akan kita tarik di tahun depan,” jelasnya.
Daftar 11 program yang akan dibiayai dari pinjaman tunai ke Bank Dunia Cs pada 2024:
- Disaster Risk Finance and Insurance dari Bank Dunia sebesar US$155 juta
- Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) dari Bank Dunia sebesar US$146 juta
- Intergovernmental Transfers and Sub-national Finance (SINERGIS) dari Bank Dunia sebesar US$100 juta
- Financing Green Transformation Program dari Bank Dunia sebesar US$100 juta
- Investing in Nutrition and Early Years Phase II dari Bank Dunia sebesar US$100 juta
- National Health Insurance (JKN) Reforms dari Bank Dunia sebesar US$100 juta
- Supporting Essential Health Actions for Transformation/SEHAT dari ADB sebesar US$35 juta
- State-Owned Enterprise/SOE Reform 2 dari ADB sebesar US$ 500 juta
- Domestic Resource Mobilization dari ADB sebesar US$500 juta
- Clean Living Environment Acceleration Program dari JICA sebesar 30 miliar Yen
- Promoting Innovative Financial Inclusion Program 2- Canada dari Kanada sebesar 100 juta dolar Kanada