Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas bahan pangan seperti beras medium, cabai, kedelai, telur ayam hingga bawang putih mengalami kenaikan harga secara rata-rata di seluruh Indonesia.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Rabu (14/6/2023) pukul 07.45 WIB, harga beras medium naik 1,11 persen dibandingkan pekan lalu menjadi Rp11.980 per kilogram (kg), beras premium naik 2,50 persen jadi Rp13.940 per kg, dan kedelai naik 1,55 persen jadi Rp13.140 per kg.
Harga bawang merah juga naik 4,45 persen jadi Rp39.111 per kg, bawang putih Rp38.690 per kg naik 3,89 persen, cabai merah keriting naik 4,82 persen jadi Rp36.130 per kg, cabai rawit merah naik 5,38 persen jadi Rp43.840 per kg.
Lalu, daging sapi naik 0,82 persen jadi Rp136.410 per kg, daging ayam ras naik 3,67 persen jadi Rp39.310 per kg, telur ayam naik 3,94 persen jadi Rp31.660 per kg, gula konsumsi naik 1,79 persen jadi Rp14.760 per kg.
Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,62 persen jadi Rp18.230 per kg, tepung terigu curah naik 5,77 persen jadi Rp11.730 per kg, minyak goreng curah naik 1,01 persen jadi Rp15.070 per kg, tepung terigu kemasan juga naik 2,92 persen jadi Rp14.110 per kg.
Ikan tongkol naik 5,51 persen jadi Rp37.900 per kg, ikan bandeng naik 6,39 persen jadi Rp37.130 per kg, dan garam naik 9 persen jadi Rp12.480 per kg.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino bagi ketahanan pangan nasional. Salah satunya, melalui penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) sebagai instrumen untuk stabilisasi harga dan kondisi kedaruratan.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, penguatan ketersediaan stok pangan yang dikelola pemerintah menjadi kunci bagi terselenggaranya tata kelola pangan nasional kuat, terencana, dan antisipatif.
“Berbicara El Nino, artinya kita berbicara langkah-langkah antisipatif, karena menurut BMKG dampak El Nino mempengaruhi sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Kondisi ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi gagal panen yang berdampak pada krisis pangan,” ujarnya.
Arief mengatakan, saat ini penyelenggaraan CPP telah berjalan untuk 11 komoditas pangan strategis, seperti beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, dan ikan.
Untuk beras, Arief menambahkan, Perum Bulog per 9 Juni 2023 memiliki stok cadangan beras 546.000 ton dan beras komersial 55.000 ton sehingga total stok Bulog sekitar 601.000 ton.
“Penyerapan beras terus kita dorong sebelum masuk masa semester II/2023, tujuannya mengamankan stok operasional Bulog. Selain itu, perlu juga mengamankan kontrak dan realisasi untuk tahun 2023 sehingga apabila kembali dilakukan pengadaan stok telah memperhatikan prakiraan pos penyalurannya dan target stok di akhir tahun,” tuturnya.
Arief memastikan, kegiatan perencanaan dan monitoring stok CPP tersebut dilakukan tidak terbatas hanya pada beras, tetapi juga pada seluruh komoditas pangan yang pengelolaannya berada di Bulog.