Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas bahan pangan seperti cabai, telur ayam, bawang putih, hingga gula mengalami kenaikan harga secara rata-rata di seluruh Indonesia.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Selasa (13/6/2023), harga daging ayam ras naik 0,50 persen dibandingkan pekan lalu menjadi Rp38.200 per kilogram (kg) dan telur ayam ras naik 0,95 persen jadi Rp30.770 per kg, sementara daging sapi naik 0,04 persen jadi Rp134.930 per kg.
Harga gula juga terpantau naik 0,21 persen menjadi Rp14.540 per kg, tepung terigu curah naik 0,45 persen jadi Rp11.140 per kg, garam naik 1,58 persen jadi Rp11.600 per kg, tepung terigu kemasan naik 0,51 persen jadi Rp13.740 per kg.
Sejumlah jenis cabai dan bawang juga mengalami kenaikan, seperti cabai merah keriting naik 3,81 persen jadi Rp35.930 per kg, cabai rawit merah naik 4,85 persen jadi Rp43.260 per kg, bawang putih naik 0,75 persen jadi Rp37.480 per kg, dan bawang merah naik 0,11 persen jadi Rp37.250 per kg.
Bahan pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah ikan kembung naik 1,21 persen jadi Rp40.310 per kg, beras premium naik 1,18 persen jadi Rp13.730 per kg, beras medium naik 0,17 persen jadi Rp11.860 per kg, bawang merah naik 0,11 persen jadi Rp37.250 per kg, ikan tongkol naik 1,03 persen jadi Rp36.410 per kg. Lalu, ikan bandeng juga naik 1,18 persen jadi Rp35.210 per kg.
Untuk harga minyak goreng curah berada di posisi Rp14.910 per kg dan minyak goreng kemasan Rp17.870 per kg.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satunya, melalui penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) sebagai instrumen untuk stabilisasi harga dan kondisi kedaruratan.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menuturkan, penguatan ketersediaan stok pangan yang dikelola pemerintah menjadi kunci bagi terselenggaranya tata kelola pangan nasional kuat, terencana, dan antisipatif.
“Berbicara El Nino, artinya kita berbicara langkah-langkah antisipatif karena menurut BMKG dampak El Nino memengaruhi sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Kondisi ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi gagal panen yang berdampak pada krisis pangan,” ungkapnya, Senin (12/6/2023).
Arief mengatakan, saat ini penyelenggaraan CPP telah berjalan untuk 11 komoditas pangan strategis, seperti beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, dan ikan.
Untuk beras, Arief menambahkan, Perum Bulog per 9 Juni 2023 memiliki stok cadangan beras 546.000 ton dan beras komersial 55.000 ton sehingga total stok Bulog sekitar 601.000 ton.
“Penyerapan beras terus kita dorong sebelum masuk masa semester II/2023, tujuannya mengamankan stok operasional Bulog. Selain itu, perlu juga mengamankan kontrak dan realisasi untuk tahun 2023 sehingga apabila kembali dilakukan pengadaan stok telah memperhatikan prakiraan pos penyalurannya dan target stok di akhir tahun,” utasnya.
Arief memastikan, kegiatan perencanaan dan monitoring stok CPP tersebut dilakukan tidak terbatas hanya pada beras, tetapi juga pada seluruh komoditas pangan yang pengelolaannya berada di Bulog. Selain beras, Bulog mendapatkan penugasan untuk mempersiapkan CPP untuk komoditas jagung dan kedelai.
Sementara itu, untuk komoditas lainnya, stok CPP gula pasir yang saat ini dimiliki BUMN Pangan ID Food, Bulog, dan PTPN terdapat sebanyak 123.000 ton, dan untuk daging ruminansia stok CPP berada di angka 7.800 ton.
“Stok CPP terus kita pantau dan update secara berkala, sehingga kita bisa segera ambil keputusan yang tepat apabila perlu melakukan intervensi untuk menjaga stabilisasi dan antisipasi kondisi darurat,” ucapnya.