Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Garuda (GIAA): Pesawat Terisi 76 Persen Penumpang pada 2022

Dirut Garuda Indonesia (GIAA) menyebut tingkat isian penumpang pesawat mencapai 76 persen pada 2022.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) melaporkan tingkat isian tempat duduk atau seat load factor (SLF) mencapai lebih dari 76 persen hingga 2022.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Selasa (13/6/2023).

Irfan menjelaskan, seat load factor untuk armada Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink, hingga akhir 2022 mencapai 76,8 persen. Secara rinci, tingkat isian tempat duduk untuk penerbangan domestik adalah 77,6 persen, sementara tingkat isian untuk penerbangan domestik adalah 73,9 persen.

Sementara itu, seat load factor untuk Garuda Indonesia adalah sebanyak 76,4 persen. Secara terperinci, keterisian untuk rute domestik adalah 77,7 persen dan 74,6 persen untuk penerbangan internasional.

Tingkat isian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan Grup Garuda pada 2021 dengan keterisian sebesar 49,3 persen. Secara rinci, tingkat isian untuk penerbangan domestik adalah 52,9 persen, sementara untuk penerbangan internasional adalah 18,3 persen.

“Kita memang harus mengakui untuk seat load factor hingga 2022 masih sekitar 76,4 persen. Kami harapkan dari waktu ke waktu kedepannya bisa meningkat,” jelas Irfan.

Sementara itu, frekuensi penerbangan Garuda Indonesia sepanjang 2022 adalah 37.906 penerbangan. Perolehan tersebut menurun dibandingkan frekuensi penerbangan pada 2021 sebanyak 41.705 penerbangan.

Irfan melanjutkan, perseroan juga mampu menurunkan biaya sewa pesawat pada 2022 pasca rampungnya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dia mengatakan rasio biaya sewa pesawat dibandingkan pendapatan (lease cost to revenue) pada 2022 adalah 9 persen, atau turun dari catatan pada 2021 di level 27 persen.

Seiring dengan hal tersebut, Garuda Indonesia dapat mengerek naik rerata pendapatan per pesawat. Irfan menuturkan, GIAA menerima pendapatan sekitar US$26,1 juta per pesawat pada 2022, atau naik 11,29 persen dibandingkan dengan catatan 2021 sebesar US$23,45 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper