Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vietnam Bakal Pangkas Ekspor Beras, Bulog: Insyaallah Aman

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan pemangkasan ekspor beras Vietnam tak mengganggu stok beras Indonesia
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Bulog memastikan rencana Vietnam untuk memangkas ekspor beras tidak akan mengganggu pasokan beras untuk Indonesia. 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan, pihaknya tengah menjajaki sejumlah negara produsen beras seperti India, Pakistan, Thailand, dan Myanmar untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. 

“Insyaallah aman karena kita kan membicarakan juga ini, tidak terus kita nganggap enteng. Tapi kita juga antarnegara itu kita sudah ada,” kata Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Selasa (13/6/2023).

Buwas menambahkan, Indonesia akan melakukan sejumlah kontrak dan kesepakatan impor dengan negara-negara tersebut sehingga bila sewaktu-waktu Indonesia membutuhkan pasokan beras bisa diambil.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, rencana Vietnam memangkas ekspor menjadi tanda agar Indonesia untuk meningkatkan produksi beras.

Paralel dengan peningkatan produksi beras dalam negeri, Indonesia juga perlu meningkatkan produksi bahan pangan lain seperti umbi-umbian, sayur mayur, buah-buahan, dan lainnya.

Sebagaimana diketahui, Vietnam baru-baru ini berencana untuk memangkas ekspor berasnya pada 2030. Rencana itu bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan, dan beradaptasi dengan perubahan iklim. menjadi 4 juta ton per tahun pada 2030 dari sebelumnya 7,1 juta ton tahun lalu.

Vietnam dilaporkan akan memangkas ekspor beras menjadi 4 juta ton per tahun pada 2030 dari sebelumnya 7,1 juta ton tahun lalu. Dilansir dari Reuters, Minggu (28/5/2023), dalam dokumen tertanggal 26 Mei 2023, Vietnam akan mendiversifikasi pasar ekspor berasnya untuk mengurangi ketergantungannya pada negara manapun, serta memangkas residu produk perlindungan tanaman termasuk pestisida dalam berasnya.

Adapun, negara mereka akan fokus pada produksi beras berkualitas tinggi, harum, dan beras ketan, sambil mengurangi produksi biji-bijian berkualitas rendah hingga 15 persen dari total produksi pada 2025 dan menjadi 10 persen pada 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper