Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Pengamat: Indonesia Harus Bersiap Amankan Stok

Indonesia dinilai perlu melakukan antisipasi memastikan stok beras nasional mencukupi kebutuhan dalam negeri seiring negara eksportir beras membatasi ekspor.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dinilai mesti bersiap-siap dengan kebijakan Vietnam yang akan memangkas ekspor berasnya secara signifikan pada 2030. Dengan jumlah negara eksportir beras yang tidak banyak saat ini, Indonesia wajib menggenjot produksi dalam 7 tahun ke depan.

Pengamat pertanian Khudori mengatakan, kebijakan Vietnam sama seperti dengan Indonesia dan negara-negara produsen dan eksportir beras dunia dalam menghadapi soal cuaca dan iklim yang buruk dan tidak mudah diantisipasi. Dia menuturkan, langkah Vietnam itu sebagai bagian memastikan pemenuhan kebutuhan domestik, baru ekspor.

“Masih ada waktu 7 tahun lagi. Eksportir beras itu nggak banyak. Negara eksportir ya itu-itu saja India, Thailand, Vietnam. Itu eksportir besar. PR Indonesia adalah mesti menggenjot produksi agar produksi domestik cukup buat memenuhi konsumsi,” ujar Khudori kepada Bisnis, Selasa (6/6/2023).

Dia mengatakan, kondisi tersebut tidak mudah untuk Indonesia. Pasalnya, produksi terus turun beberapa tahun terakhir meski secara tahunan tetap surplus. Pada 2018, surplus beras mencapai 4,37 juta ton. Lalu 2019, surplus beras turun menjadi 2,38 juta ton, dan turun lagi menjadi 2,13 juta ton 2020.

Kondisi surplus beras nasional juga makin menyusut pada tahun-tahun berikutnya, yakni menjadi 1,31 juta ton pada 2021 dan 1,2 juta ton pada 2022.

Pada saat bersamaan, luas panen padi dalam 4 tahun terakhir terus menyempit. Misalnya, pada 2018 luas panen 11.378 hektare (ha), 2019 luas panen 10.678 ha, 2020 luas panennya 10.657 ha, dan 2021 luas panennya 10.412 ha.

Apalagi, Indonesia merencanakan akan mengimpor beras sekitar 2 juta ton sampai dengan akhir tahun ini.

“Surplus beras tahunan terus menurun. Produktivitas juga stagnan. Dalam jangka pendek ini belum ada dampak yang bisa dilihat. Justru karena Vietnam mengumumkan jauh-jauh, Indonesia mestinya bisa lebih mempersiapkan diri,” ujar Khudori.

Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan (2010-2020) itu menilai kondisi produksi itu bakal kurang untuk mencukupi kebutuhan domestik. Menurut dia, perlu upaya serius untuk memperbaiki kesejahteraan petani agar mereka kembali bergairah tanam padi. Produktivitas perlu digenjot dengan aneka inovasi.

Dia mengatakan, Indonesia saat ini masih belum mempunyai terobosan untuk menggenjot produksi padi. Terakhir, menurut dia, hanya ada terobosan lewat Revolusi Hijau era Presiden Soeharto.

“Revolusi Hijau, bisa melipatgandakan 2-3 kali produksi. Terlepas dari berbagai dampak negatif dan pro-kontra. Sejak 90-an nggak ada inovasi yg bisa mengungkit produktivitas. Produktivitas padi kita stagnan bertahun-tahun,” ungkap Khudori.

Sebelumnya, Vietnam bakal memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang. Artinya, ekspor yang biasanya 7,1 ton hanya menjadi 4 juta ton per tahun.

Hal ini disampaikan pemerintah setempat dalam sebuah dokumen yang dikutip dari CNA.com, Senin (29/5/2023). Hal ini tentu mengejutkan negara pengimpor beras, apalagi Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga setelah India dan Thailand.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal tahun 2023, volume impor beras Indonesia itu mayoritas dipenuhi dari Thailand sebanyak 105,40 juta kilogram. Angkanya naik 1.998,89 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dan naik 268,48 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Lalu, diikuti impor beras yang berasal dari Vietnam sebanyak 78,79 juta kilogram atau naik 31.418,9 persen secara yoy, sedangkan secara mtm kenaikannya 110,17 persen. India masuk di urutan ketiga dengan total beras yang Indonesia impor sebanyak 30,50 juta kilogram atau naik 17,08 persen yoy, dan naik sebesar 48,33 persen mtm.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper