Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tok, Kemenperin Tidak Setuju Impor KRL Bekas dari Jepang

Kemenperin tetap memutuskan untuk melakukan retrofit pada tahun depan dibandingkan opsi impor KRL bekas.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan paparan saat acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 di Jakarta, Senin (15/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan paparan saat acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 di Jakarta, Senin (15/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menegaskan kebutuhan 12 rangkaian kereta rel listrik (KRL) untuk tahun ini tidak akan dipenuhi dengan impor dari "Negeri Sakura".

Menteri Perindustrian Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pihaknya memutuskan untuk melakukan retrofit pada tahun depan. 

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan bahwa pihaknya berpegang pada hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sementara audit dari lembaga tersebut menyatakan impor KRL bekas tidak diperlukan, sehingga pemerintah akan mengambil opsi retrofit.

"Menurut hasil BPKP impor itu tidak diperlukan. Jadi sekali lagi supaya paham, kita sepakat apa yang menjadi keputusan BPKP, kita akan ikut. Jadi ini bukan keputusan Kemenperin," tutur Agus saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (12/6/2023).

Retrofit sendiri merupakan penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama. Agus menyebutkan baik pihaknya maupun instansi/lembaga pemerintahan terkait sudah menyepakati solusi pemensiunan 12 rangkaian KRL ini berdasarkan hasil dari audit BPKP.

Menurutnya, hal ini sudah diputuskan rapat koordinasi antara Kemenperin dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Di sisi lain, mengenai impor darurat, Agus menuturkan pihaknya tidak mengenal istilah tersebut untuk rangkaian kereta bekas bakal pemenuhan kebutuhan 10 hingga 12 rangkaian KRL Jabodetabek ini. 

"Saya tidak pernah dengar bahwa ada opsi impor KRL darurat, pernyataan Pak Erick [Menteri BUMN] saja tidak mengarah ke situ kok," tambah Agus. 

Dia menjelaskan a tahun ini adalah momentum emas untuk melakukan reformasi bagi pemerintah, dalam sektor perkeretaapian nasional. Sehingga, dalam hal ini opsi impor memang tidak perlu dilakukan.

Dalam catatan Bisnis pada Senin (1/5/2023), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyebutkan opsi impor darurat rangkaian kereta rel listrik (KRL) bekas asal Jepang masih terbuka. 

Erick Thohir menjelaskan, potensi impor tersebut masih dibahas mengingat cukup banyaknya rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada periode 2023-2024 mendatang. Di sisi lain, jumlah pengguna layanan KRL Jabodetabek terus menunjukkan tren kenaikan.  

Salah satu poin penting yang dibahas pemerintah terkait opsi impor KRL bekas adalah soal harga. Erick mengatakan, pemerintah tidak akan mengambil opsi impor darurat jika rangkaian kereta yang akan dibeli dapat membebani keuangan negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper