Bisnis.com, JAKARTA - Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ditargetkan akan mulai beroperasi pada 18 Agustus 2023. Operator KCJB, PT Kereta Cepat Indonesia China, akan membuka periode soft launching untuk masyarakat yang berminat menjajal moda transportasi ini hingga September 2023.
Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti mengatakan, pada tahap awal Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dilakukan soft launching. Nantinya masyarakat dapat mencoba layanan KCJB dengan tujuan untuk memperkenalkan moda transportasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam ini.
Dia menjelaskan, masyarakat nantinya dapat mencoba layanan KCJB dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang. Masyarakat juga dapat menjajal integrasi KCJB dengan LRT Jabodebek yang menghubungkan Stasiun KCJB Halim ke semua stasiun pelayanan LRT Jabodebek, serta KA feeder yang mengintegrasikan Stasiun KCJB Padalarang dengan Stasiun KAI Bandung dan Cimahi.
Masa pengenalan operasional KCJB rencananya akan dilakukan hingga September 2023. Adapun, tata cara dan skema pendaftaran untuk masyarakat yang berminat mencoba KCJB selama periode soft launching masih dibahas dan akan segera diumumkan.
“Pada masa pengenalan tersebut, stasiun yang akan melayani naik turun penumpang jumlahnya masih terbatas dan akan ditambah secara bertahap,” jelas Emir dalam keterangan resminya, Kamis (8/6/2023).
Emir melanjutkan, pengoperasian KCJB akan dijalankan secara normal sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku setelah periode soft launching usai.
Baca Juga
Dia mengatakan, saat ini KCJB telah memasuki tahap testing dan commissioning menggunakan CIT atau kereta inspeksi. Ia mengatakan, KCJB ditargetkan sudah dapat diuji coba dengan kecepatan hingga 300 kilometer per jam pada Juni ini setelah sebelumnya seluruh aliran listrik pada jalur dimatikan guna penyempurnaan prasarana.
Kecepatan kereta inspeksi akan terus ditambah secara bertahap melalui pengujian yang kini tengah dilakukan. Kecepatan akan ditambah dari yang saat ini 180 km/jam, 300 km/jam, 350 km/jam, hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam.
Emir menerangkan, uji coba operasi dengan menggunakan rangkaian EMU atau kereta penumpang ditargetkan pada pertengahan Juli mendatang. Dia mengatakan, pada tahap ini, pengujian kereta cepat akan menyesuaikan dengan jadwal operasional sehari-hari setelah resmi beroperasi secara komersil.
"KCIC bersama seluruh stakeholder akan terus melakukan percepatan pembangunan dengan tetap mengutamakan keselamatan untuk dapat menyelesaikan proyek strategis nasional ini sesuai target-target yang telah ditetapkan," tutup Emir.