Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) memberikan tanggapan terkait dengan tambahan pemberian penyertaan modal negara (PMN) tunai sebesar Rp12,5 triliun pada 2023.
Adapun PMN tambahan yang disepakati berdasarkan rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 April 2023 mencakup Hutama Karya sebesar Rp12,5 triliun untuk penyelesaian pembangunan ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo dalam hal ini belum memberikan tanggapan langsung terkait dengan pengalihan proyek Waskita ke perusahaannya, PMN yang akan diterima, maupun rencana restrukturisasi BUMN Karya yang akan dilakukan.
"Terkait hal tersebut, prinsipnya kami mendukung program dari pemegang saham untuk penyehatan BUMN Karya," kata Tjahjo, Selasa (6/6/2023).
Hal ini juga berkaitan dengan rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melakukan inbreng atau pengalihan saham pemerintah dari Waskita ke Hutama Karya.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut sekitar 75,34 persen saham pemerintah di Waskita atau sebanyak 21,7 miliar saham kemungkinan akan di-inbreng ke dalam Hutama Karya. Namun, Kementerian BUMN akan memastikan restrukturisasi Waskita untuk rampung terlebih dahulu.
Baca Juga
Adapun pria yang akrab disapa Tiko ini menepis kemungkinan Waskita untuk delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, Kementerian BUMN tidak memiliki rencana untuk Hutama Karya ke lantai BEI.
“Idenya inbreng saham Waskita ke Hutama Karya. Waskita tidak delisting Waskita karena saham pemerintah yang dipindah ke Hutama Karya,” ujar Tiko di kompleks parlemen, Senin (5/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian BUMN telah menyiapkan sederet strategi dalam upaya penyehatan Waskita. Pertama, pemerintah bersama Waskita berusaha untuk melakukan restrukturisasi dengan kreditur dan para pemegang obligasi yang nilainya mencapai Rp45 triliun.
Di sisi lain, Tiko menjelaskan, pengalihan pembangunan proyek tol ke Hutama Karya dilakukan karena kondisi Waskita saat ini tengah dalam proses restrukturisasi.
"Jadi saat ini Waskita sedang stand still dan renegosiasi dengan kreditur. Kami mengajukan PMN untuk menyelesaikan beberapa ruas tol [Waskita] melalui HK. Ada ruas Tol Bocimi dan Kapal Betung," ujarnya.
Tiko mengungkapkan bahwa pada awalnya Kementerian BUMN mengusulkan PMN Rp10 triliun ke Hutama Karya pada 2024. Namun, setelah dilakukan rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 April 2023, maka diputuskan perusahaan pelat merah tersebut akan mendapatkan tambahan PMN Rp12,5 triliun.