Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan sebesar 5,3-5,7 persen di 2024. Target tersebut dinilai sangat optimistis.
Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani menyampaikan, target tersebut masih bisa dicapai dengan asumsi tidak ada peningkatan resesi ekonomi global dan kebijakan yang disampaikan memberikan output persis seperti yang diharapkan.
“Kalau salah satu dari dua faktor ini ‘off the mark’, target pertumbuhan akan jauh lebih sulit dicapai,” kata Shinta kepada Bisnis, Selasa (30/5/2023).
Shinta mengatakan, meski pada dasarnya Indonesia mampu menciptakan driver pertumbuhan dari dalam negeri dengan baik, 50 persen kendala pencapaian target itu adalah faktor ketidakpastian global yang diluar kendali Indonesia.
Pasalnya, Indonesia tidak bisa memperkirakan apakah tekanan eksternal ini meningkat atau tidak, seberapa besar tekanannya, kapan tekanan ini akan terjadi, bagaimana bentuk tekanannya, dan lainnya.
Menurutnya, yang bisa dilakukan Indonesia saat ini adalah menstimulasi investasi dan pertumbuhan produktivitas melalui reformasi struktural yang meningkatkan efisiensi proses bisnis, efisiensi cost of doing business, penurunan risiko investasi dan pertumbuhan produktivitas netto dalam negeri.
Baca Juga
Perlu diketahui, Sri Mulyani dalam sidang paripurna di DPR hari ini, Selasa (30/5/2023) menyebut, salah satu upaya mewujudkan target pertumbuhan di 5,3-5,7 persen adalah dengan memperbaiki investasi melalui peningkatan efisiensi dari sisi logistik hingga mengevaluasi konsep desentralisasi untuk menjaga agar kebijakan daerah sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.
“Berdasarkan hal-hal tersebut, pemerintah memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,7 persen dapat dicapai di 2024,” ujarnya.