Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Ingin Percepat Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pemerintah berencana mempercepat realisasi pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat pada Jumat (9/9/2022)./Bisnis-Ni Luh Anggela
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat pada Jumat (9/9/2022)./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat target operasi komersial dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ke dalam jaringan kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN paling cepat pada 2032 mendatang. 

Saat ini, pemerintah tengah merevisi lini masa pemanfaatan nuklir secara komersial yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). 

Lewat RUEN yang berlaku saat ini, pemanfaatan pembangkit nuklir secara komersial dipatok pada 2039 mendatang secara bertahap. 

“Ada kemungkinan bisa lebih cepat sesudah 2030 tergantung dengan kebutuhan, kita harus balapan untuk bisa mengurangi emisi karena takut pemberlakuan pajak karbon kita ketinggalan, barang kita tidak kompetitif,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/5/2023). 

Adapun, revisi RUEN itu diharapkan dapat mempercepat operasi komersial dari PLTN ke 2032. Saat itu, kapasitas operasi komersial dari PLTN terpasang diharapkan sudah mencapai 1 gigawatt (GW) hingga 2 GW. 

Pemerintah menargetkan revisi Perpres yang mengatur ihwal RUEN itu dapat rampung tahun ini untuk meningkatkan investasi di pembangkit nuklir dalam negeri. 

Sementara itu, Arifin menegaskan, pengembangan pembangkit nuklir dunia saat ini sudah relatif aman dari sisi teknologi dan lingkungan. Misalkan, dia mencontohkan, terdapat dua reaktor modular kecil atau small modular reactor (SMR) bikinan Rusia yang akan diluncurkan di Turki dan Bangladesh. 

Selain itu, pabrikan SMR asal Amerika Serikat (AS) juga ditargetkan bakal mulai meluncurkan reaktor modular kecil di AS dan Romania pada 2029 mendatang. 

“Nah, kita sendiri kan merencanakannya nanti sesudah 2024,” kata dia. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah juga tengah berupaya menggeser status nuklir sebagai energi prioritas seperti energi baru terbarukan (EBT) serta fosil yang selama ini jadi penyangga energi domestik. 

Djoko mengatakan, revisi itu bertujuan untuk membuka setiap potensi sumber energi bersih dengan harga yang lebih kompetitif untuk masuk ke dalam jaringan kelistrikan PLN ke depan. 

“Iya [bisa masuk grid] targetnya seperti itu, tapi kan ini baru rancangan belum final ya, lebih cepat kan tidak apa-apa,” kata dia. 

Saat ini, Indonesia telah menjajaki dua lokasi pengembangan pembangkit nuklir, yakni Kalimantan Barat, dekat dengan lokasi proyek Ibu Kota Negara Nusantara. Selanjutnya, lokasi kedua berada di Pulau Bangka-Belitung. Kedua lokasi itu dipilih lantaran risiko gempa yang rendah, dukungan pemerintah daerah, dan permintaan listrik yang prospektif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper