Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia akan mendiskusikan berbagai cara untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang berbagai bidang, termasuk soal pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dan baterai kendaraan listrik.
Wakil Pertama Menteri Perindustrian Korsel Jang Young-jin tengah melakukan kunjungan selama empat hari ke Jakarta sejak Minggu (14/5/2023) untuk melakukan perundingan dengan sejumlah pejabat senior Indonesia.
Dikutip dari Antara pada Senin (15/5/2023). dia dijadwalkan akan menemui Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi Korsel mengatakan pertemuan tersebut terkait isu perindustrian yang menjadi kepentingan Indonesia dan Korsel.
"Korsel akan mengusulkan peningkatan kerja sama dalam industri energi nuklir, karena Indonesia mengumumkan rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir komersial pertamanya pada 2039 guna mencapai target emisi nol bersih," tulis kantor berita Yonhap dikutip Senin (15/5/2023).
Jang Young-jin juga berencana mendiskusikan proyek penelitian gabungan dengan sejumlah pejabat guna memperkuat kerja sama rantai pasokan mineral utama. Termasuk kerja sama Indonesia dan Korsel mengenai baterai dan ekosistem kendaraan listrik.
Baca Juga
Korsel menilai Indonesia merupakan produsen nikel nomor satu di dunia. Selain itu, Korsel telah mengamankan teknologi canggih di sektor baterai dan kendaraan listrik.
"Wakil menteri [Jang Young-jin] akan meminta dukungan Indonesia bagi perusahaan-perusahaan Korsel yang beroperasi di sana di sektor, seperti baterai kendaraan listrik dan petrokimia," kata seorang pejabat Kementerian Industri Korsel.
Pejabat tersebut juga menyebutkan bahawa Jang Young-jin juga akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan Korsel di Indonesia untuk menyusun berbagai langkah dukungan.