Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membeberkan investasi dari Jepang melalui swalayan bahan bangunan Okabe Gallery yang berada di Alam Sutera, Tangerang Selatan mencapai Rp400 miliar.
Pria yang akrab disapa Zulhas tersebut mengatakan investasi dari perusahaan Jepang tersebut menunjukkan bahwa sejumlah negara sudah percaya untuk melakukan investasi ke Indonesia karena melihat perekonomian Indonesia terus membaik dan bertumbuh.
Ditambah lagi, kata Zulhas, stabilitas politik dan jumlah penduduk yang besar sehingga menjadi pangsa pasar yang menggiurkan menjadi daya tarik investor Jepang tersebut untuk menanam modal di Tanah Air.
“Pertumbuhan ekonomi kita, kemudian stabilitas politik, daya beli, dan jumlah penduduk yang besar, tentu memiliki daya tarik. Namun, yang paling penting adalah kepercayaan,” tuturnya saat meresmikan Okabe Gallery di Jakarta, Jumat (19/5).
Zulhas menjelaskan Okabe Gallery ini semacam mal atau supermarketnya bahan bangunan yang merupakan milik PT Okabe Hardware Indonesia (OHI) anak usaha Okabe.Co.Ltd, perusahaan di bidang penjualan bahan bangunan asal Jepang.
Menurut Zulhas, dengan adanya Okabe Gallery, masyarakat bisa memiliki banyak pilihan untuk membeli bahan bangunan ataupun mencari inspirasi desain bangunannya.
"Jadi Okabe ini memudahkan orang mau cari sesuatu, nggak repot kalau kita mau bikin kantor, tempat tinggal, tinggal pilih, ini memudahkan. Jadi ini mal atau supermarketnya bahan bangunan" katanya.
Baca Juga
Mendag melihat investasi ini dapat membuka peluang penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya saing, serta kolaborasi dengan pelaku UMKM.
Kemendag, kata Zulhas, terus berupaya meningkatkan daya saing UMKM melalui pengembangan kemitraan dengan ritel modern, lokapasar, dan perbankan guna meningkatkan perekonomian nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Zulhas menambahkan perekonomian Indonesia kembali menunjukkan resiliensi di tengah dinamika perekonomian global yang terus melambat.
“Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi nasional yang melanjutkan tren yang kuat pada kuartal I 2023, yakni sebesar 5,03 persen,” ujarnya.