Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menungkapkan realisasi investasi asing yang berhasil tumbuh lebih dari 40 persen pada 2022 menjadi bukti kepercayaan global kepada Indonesia.
Dari total realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp1.207 triliun (di luar hulu migas, jasa keuangan, dan UMKM), penanaman modal asing (PMA) berhasil tumbuh 44,1 persen, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) hanya mampu naik 23,7 persen (yoy).
“Ini menunjukkan bahwa global menaruh harapan dan kepercayaan besar kepada Indonesia dibuktikan dengan bagaimana FDI [foreign direct investment] kami mampu tumbuh 40 persen lebih year-on-year,” ungkapnya dalam dalam Webiner Indef ‘Can Indonesia Boost Investment through Investment’ secara virtual, Rabu (8/2/2023).
Adapun, porsi investasi asing dalam Rp1.207 triliun tersebut mencapai 54,2 persen atau setara Rp654,4 triliun. Sementara porsi PMDN sebesar 45,8 persen atau sebanyak Rp552,8 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga menegaskan bahwa investasi yang masuk tidak berpusat di Pulau Jawa, melainkan mendominasi di pulau lainnya.
Sejak kuartal III/2020, Bahlil menunjukkan realisasi investasi di luar Jawa selalu lebih besar daripada realisasi invstasi di Jawa, Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur yang masif pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Tercatat, investasi di luar jawa memiliki andil 52,7 persen atau sebesar Rp636,3 triliun, sementara di Jawa sebesar Rp570,9 triliun atua mencakup 47,3 persen dari total realisasi.
“Tujuan investasi di Indonesia tidak di Jawa saja. Tren investasi sudah mulai jalan bagus sekali, mencerminakn Indonesia tidak membangun Jawa sentris, tetapi bangun Indonesia sentris. SDA kami lebih banyak di luar Jawa,” imbuhnya.
Dari capaian investasi tersebut, sebanyak 1.305.001 tenaga kerja Indonesia terserap dalam 260.955 proyek sepanjang 2022.
Berdasarkan negara asal investor, Singapura tercatat masih menjadi yang tertinggi dengan total US$13.281 juta, kemudian China sebesar US$8.226 juta, Hongkong sebesar US$5.514 juta, Jepang mencapai US$3.564 juta, kemudian Malaysia US$3.343 juta.
Belanda dan Inggris juga masuk dalam posisi 10 besar, masing-masing peringkat 7 dan 10 dengan total investasi US$1.220 juta dan US$628 juta.