Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Tarif LRT Jabodebek, Kemenhub: Ada Unsur Subsidi

Besaran tarif LRT tersebut sudah dihitung berdasarkan kesanggupan untuk membayar (willingness to pay) dan kemampuan masyarakat untuk membayar (ability to pay).
Kendaraan melintas di dekat rangkaian gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Minggu (2/10/2022). Bisnis/Suselo Jati
Kendaraan melintas di dekat rangkaian gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Minggu (2/10/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait rencana penetapan besaran tarif moda transportasi LRT Jabodebek.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya telah mengkalkulasikan besaran tarif untuk LRT Jabodebek. Besaran tarif LRT tersebut sudah dihitung berdasarkan kesanggupan untuk membayar (willingness to pay) dan kemampuan masyarakat untuk membayar (ability to pay).

Adita menjelaskan, penetapan tarif LRT Jabodebek nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub). Meski demikian, dirinya masih enggan menyebutkan besaran tarif yang ditetapkan pemerintah.

“Dalam waktu dekat harusnya sudah terbit. Soal besaran ditunggu saja ya,” kata Adita saat dihubungi, Minggu (14/5/2023).

Dia menambahkan, tarif LRT juga nantinya akan memiliki unsur public service obligation (PSO) atau subsidi. Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan besaran subsidi yang akan diberikan pada LRT Jabodebek.

Adapun, kehadiran skema subsidi dari pemerintah pun memungkinkan tarif LRT dapat ditekan pada level yang lebih terjangkau untuk masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, pihak operator juga telah mengusulkan besaran tarif dengan kisaran Rp15.000-Rp25.000. Sementara itu, rata-rata tarif yang diusulkan oleh LRT Jabodebek berada di kisaran Rp15.000.

Pihaknya berharap usulan tarif tersebut bisa ditinjau ulang oleh pemerintah. Di sisi lain, dia menyebutkan pemerintah juga harus memperhitungkan pengembalian investasi proyek ini.

Menurut Purnomosidi, besaran tarif yang diusulkan sudah sesuai dengan kemampuan masyarakat untuk membayar. Purnomosidi juga mengatakan tarif tersebut cukup menarik bila memperhitungkan jarak dan waktu tempuh moda tersebut.

Dia menjelaskan, waktu tempuh LRT dari Stasiun Cibubur ke Stasiun Dukuh Atas adalah sekitar 30 menit. Sementara itu, perjalanan dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Dukuh Atas akan memakan waktu sekitar 39 menit.

“Kalau dilihat dari waktu tempuhnya menurut saya itu (tarif) sudah menarik,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper