Bisnis.com, JAKARTA - Saham perusahaan elektronik dan hiburan asal Jepang Sony Group Corp ditutup melemah 1,83 persen pada hari Senin (1/5/2023) menyusul turunnya prospek laba tahunan jauh dari ekspektasi pasar.
Pada hari Jumat (28/4/2023), Sony membukukan rekor laba kuartal I/2023, didorong oleh kinerja yang kuat di unit musk dan microchip.
Namun, untuk tahun ini, Sony Corp memproyeksikan penurunan laba menurun sebesar 3,2 persen menjadi 1,17 triliun yen atau setara dengan dengan Rp125 triliun. Laba tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan analis yakni sebesar 1,275 triliun yen.
Para analis sendiri berekspektasi adanya penurunan laba dikarenakan adanya pemulihan yang lambat dalam profitabilitas di unit video gim.
Mengutip pemberitaan dari Reuters (1/5), Analis Jefferies Atul Goyal mengatakan bahwa pandangan perusahaan terlalu konservatif. Konsol permainan PlayStation 5 (PS5) dan perangkat lunak game mungkin akan mendapatkan manfaat dari permintaan yang tertahan.
Sebelumnya, Sony telah berjuang untuk memproduksi PS5 guna memenuhi permintaan selama pandemi COVID-19 karena gangguan rantai pasokan.
Baca Juga
Namun, pada hari Jumat Presiden Hiroki Totoki mengatakan bahwa perusahaan kini siap untuk mengirimkan konsol tersebut tanpa membuat pelanggan menunggu.
Sony Corp sendiri juga menargetkan untuk menjual rekor 25 juta unit PS5 pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024 mendatang.