Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Playstation 5 Sukses Besar, Sony Kerek Proyeksi Pendapatan

Perusahaan yang berbasis di Jepang ini mengerek proyeksi laba sebesar 34 persen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2021 menjadi 940 miliar yen dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 700 miliar yen.
Sony PlayStation 5/Bloomberg
Sony PlayStation 5/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Sony Corp. meningkatkan proyeksi kinerjanya menyusul  ingginya penjualan produk perseroan yang mencakup gambar, musik, dan game serta unit kamera untuk iPhone dan perangkat lain. 

Dilansir dari Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Jepang ini mengerek proyeksi laba sebesar 34 persen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2021 menjadi 940 miliar yen dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 700 miliar yen.

Menyusul proyeksi tersebut, saham Sony sempat melonjak sebanyak 10,4 persen di bursa saham Tokyo pada Kamis (4/2/2021). Ini merupakan lonjakan terbesar Sony sejak Mei 2019.

Sony telah sukses menjual 4,5 juta unit PlayStation 5 tahun lalu pada awal debutnya, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 7,6 juta unit pada akhir Maret.  Bahkan Hiroki Totoki selaku Chief Financial Officer Sony menargetkan penjualan lebih dari 14,8 juta unit pada tahun fiskal berikutnya.

Terus meningkatnya permintaan konsol game tersebut telah melampaui ekspektasi produksi Sony,

"Kami melakukan yang terbaik dalam produksi sehingga kami dapat mengirimkan sebanyak mungkin unit pada waktu paling awal," kata Hiroki, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (4/2/2021).

 Selain meningkatkan pasokan perangkat keras, Sony juga akan merilis banyak game untuk PlayStation 5, hal tersebut untuk mendorong pemilik PS4 beralih ke PS5. Penjualan game yang diuduh secara digital pada 2019 mencapai 55-60 persen dari total penjualan pada tahun 2020, dan akan terus meningkat hingga mendekati 90 persen.

 Penjualan secara digital tersebut menjadi celah keuntungan Sony. Namun, analis Nomura Securuties Yu Okazaki memperkirakan laba operasional perusahaan dari unit game diprediksi akan datar selama beberapa tahun ke depan. Hal tersebut dikarenakan mayoritas para pencinta game tersebut sudah antusisas dan terdaftar sejak awal.

 “Model bisnis berulang Sony menargetkan pasar khusus dari penggemar yang antusias dan dengan demikian kecepatan pendaftaran anggota barunya kemungkinan akan melambat,” tutup Okazaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Janlika Putri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper