Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April sebesar 51,38. Nilai IKI mengalami pelambatan sebesar 0,49 poin dari bulan sebelumnya, 51,87.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyebutkan, dengan angka 51,38 berarti gambaran kondisi industri manufaktur pada bulan April ini masih dalam keadaan ekspansif.
“Hasil perhitungan IKI pada bulan April 2023, kinerja manufaktur Indonesia masih dalam fase ekspansi senilai 51,38, melambat sebesar 0,49 poin dibandingkan bulan Maret yakni sebesar 51,87,” kata Febri dalam jumpa pers IKI di kantor Kemenperin Jakarta pada Jumat (28/4/2023).
Pelambatan IKI pada April ini melengkapi tren pelambatan IKI selama dua bulan berturut-turut, sejak bulan Maret yang turun dari skor IKI pada Februari sebesar 52,32.
Di sisi lain, Febri juga menyebutkan pada April 2023 ini, jumlah subsektor yang mengalami ekspansi bertambah menjadi 15 subsektor dari bulan sebelumnya 14 subsektor.
Sebanyak 15 subsektor ekspansi tersebut menyumbang PDB sebesar 80,2 persen. Angka ini menurun dari share PDB subsektor ekspansi pada bulan sebelumnya yang mencapai 80,4 persen. Sementara subsektor yang mengalami kontraksi adalah sebanyak 8 subsektor dengan share PDB sebesar 19,8 persen.
Baca Juga
“Jadi jumlah subsektor yang mengalami ekspansi meningkat, tapi share PDB-nya itu cenderung menurun,” tambah Febri.
Menurut Febri hal inilah yang menjadi penyebab melambatnya IKI industri manufaktur pada bulan April sebesar 0,49 poin.
Sementara, bertahannya IKI industri manufaktur dalam level ekspansi menurut Febri lantaran ditopang oleh subsektor industri yang mengalami ekspansi seperti industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, serta industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer.
"Subsektor-subsektor yang share PDBnya besar ini menopang IKI April 2023," kata Febri.
Di sisi lain, dari segi indeks variabel pembentuk IKI pada April 2023, Febri menjelaskan ketiga komponen mengalami ekspansi, baik variabel permintaan, produksi dan barang jadi atau persediaan produk.
Peningkatan nilai terjadi pada variabel produksi dari 50,69 pada Maret menjadi 52,09 pada April. Sementara dua variabel IKI lainnya mengalami penurunan.
Variabel persediaan produk menurun sebesar 2,67 poin menjadi 52,33 dan variabel pesanan baru menurun 0,76 poin menjadi 50,57.
Dua variabel yang menurun ini menurut Febri juga berpengaruh pada penurunan IKI bulan April 2023 ini. "Pesanan domestik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel pesanan baru. Pesanan merupakan faktor dominan indeks variabel produksi dan persediaan produk," pungkas Febri.