Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas! Ekspor Industri Manufaktur Melorot pada Kuartal I/2023

Penurunan kinerja ekspor kuartalan itu dipicu kelesuan permintaan industri tekstil, olahan sawit, dan alas kaki.
Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. /panbrotherstbk.com
Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. /panbrotherstbk.com

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS)  mencatat pertumbuhan ekspor yang dikontribusi sektor industri pengolahan mencapai US$16,62 miliar, atau naik sebesar 7,22 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Secara kumulatif Januari-Maret 2023, nilai ekspor untuk sektor industri pengolahan tercatat menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun di kuartal I/2023, industri pengolahan tercatat turun 5,40 persen menjadi US$47,78 miliar.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi menyampaikan, ada tiga industri pengolahan yang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu minyak kelapa sawit, pakaian jadi (konveksi) dari tekstil, dan sepatu olahraga.

“Sepanjang kuartal I/2022, nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit sebesar US$6,67 miliar, namun nilainya menurun pada kuartal I/2023 ini yang hanya sebesar US$5,92 miliar atau turun 11,34 persen,” kata Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).

Dijelaskan Machdi, penurunan nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit ini dipicu oleh menurunnya harga CPO di pasar global. Jika dilihat berdasarkan negara tujuannya, nilai ekspor minyak kelapa sawit ke India dan Pakistan menurun masing-masing 12,94 persen dan 46,86 persen, sementara ke Tiongkok masih meningkat sebesar 139,74 persen.

Lalu, untuk komoditas pakaian jadi dari tekstil, nilainya menurun sebesar 21,04 persen, dari sebelumnya US$2,20 miliar menjadi US$1,74 miliar di kuartal I/2023. 

Ekspor komoditas ini, kata dia, utamanya turun ke negara tujuan AS dan Korea Selatan, masing-masing turun 31,40 persen dan Korea Selatan, sedangkan Jepang naik 14,93 persen.

Sementara untuk komoditas olahraga, nilai ekspornya turun sebesar 27,24 persen menjadi US$1,13 miliar, dari sebelumnya US$1,55 miliar pada kuartal I/2022. Berdasarkan negara tujuannya, nilai ekspor komoditas ini turun di tiga negara. AS turun 39,61 persen, Belgia 17,05 persen, dan Tiongkok 38,28 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper