Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warning! Nilai Ekspor Maret 2023 Anjlok Dibandingkan Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Maret 2023 anjlok atau turun 11,33 persen dibandingkan tahun lalu (yoy). Apa penyebabnya?
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 mencapai US$23,5 miliar atau turun 11,33 persen secara (year-on-year/yoy).

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengatakan bahwa penyebab penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor migas sebesar 4,76 persen yoy, sementara ekspor nonmigas terkontraksi 11,70 persen yoy.

Kendati demikian, kinerja ekspor Indonesia pada Maret lalu mengalami kenaikan sebesar 9,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Meskipun secara bulanan mengalami kenaikan, tetapi secara tahunan mengalami penurunan setelah terus mengalami perlambatan sejak pertengahan tahun 2022,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).

Imam menyampaikan bahwa secara rinci nilai ekspor migas pada Maret 2023 mencapai US$1,34 miliar atau melonjak 12,79 persen secara bulanan. Adapun, ekspor nonmigas mencatatkan nilai sebesar US$22,16 miliar, naik 9,7 persen mtm.

Kenaikan ekspor migas ditopang oleh adanya minyak mentah yang meningkat 54,24 persen mtm dan hasil minyak naik sebesar 28,12 persen mtm.

Sementara itu, kenaikan ekspor migas dikontribusikan oleh sejumlah komoditas, antara lain bahan bakar mineral yang meningkat 14,29 persen mtm, logam mulia dan perhiasan melesat 93,04 persen mtm, serta bijih logam, perak, dan abu melonjak 52,28 persen mtm.

Di sisi lain, Imam menyampaikan nilai ekspor Indonesia menurut sektor mencapai US$23,50 miliar dengan rincian, migas mencapai US$1,34 miliar, pertanian US$0,38 miliar, tambang dan lainnya US$5,15 miliar usd, dan industri pengolahan mencapai US$ 16,62 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper