Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap, pemerintah masih melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) agar sejumlah komoditas strategis Indonesia dibebaskan dari tarif impor 19%.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, pemerintah tengah bernegosiasi agar produk-produk Indonesia yang tidak dapat diproduksi di AS dapat diberikan tarif 0%. Produk-produk itu diantaranya minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), cokelat, dan kopi.
“Kita juga sekarang proses negosiasi. Untuk produk yang tidak diproduksi di Amerika yang kita ekspor, kita minta supaya bisa 0%,” ungkap Budi ketika ditemui di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (23/7/2025).
Meski dalam persyaratan utama Perjanjian Perdagangan Timbal Balik menyebutkan bahwa Indonesia akan menghilangkan sekitar 99% hambatan tarif untuk berbagai produk industri serta makanan dan pertanian AS yang di ekspor ke Indonesia, Budi memastikan ada sejumlah produk yang dikecualikan atau tetap dikenai tarif.
Kendati begitu, Budi belum bisa menjabarkan lebih lanjut. Dia mengatakan, kerangka perjanjian itu akan diproses dan diterjemahkan dalam perjanjian, termasuk pemetaan komoditas yang bakal diimpor Indonesia dari AS.
“Itu kan tidak semua produk. Nanti di agreement-nya,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, AS menetapkan tarif sebesar 19% terhadap produk asal Indonesia yang masuk ke AS. Sebaliknya, produk-produk AS yang masuk ke Indonesia dikenakan tarif 0%.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, dari total 11.552 komoditas, sekitar 11.474 (99%) yang akan bebas tarif alias 0%.
Dia menyebut, pihak AS, tidak mempermasalahkan produk yang dikecualikan itu. Produk itu misalnya minuman beralkohol dan daging babi.
“Ada beberapa produk yang sekarang kita diskusikan untuk tidak digunakan 0% dan mereka sepakat. Contoh minuman alkohol, kemudian yang sebenarnya tidak mungkin impor kita, tapi kita juga minta tidak 0%, daging babi misalkan,” jelas Susi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2025).