Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler Hari Ini: Daftar Konglomerat Pemilik Properti di Singapura dan Ekonomi AS

Konglomerat pemilik properti di Singapura dan peringatan bencana ekonomi AS menjadi berita terpopuler di Kanal Ekonomi Bisnis.com.
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu keluarga konglomerat Indonesia dikabarkan membeli 3 unit hunian mewah di Singapura dengan nilai Rp2,27 triliun.

Namun, tidak disebutkan siapa keluarga konglomerat tersebut. Hanya saja, berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis terdapat beberapa nama orang terkaya di Indonesia memiliki properti di Negeri Singa tersebut.

Berita terpopuler lainnya mengenai peringatan Menteri Keuangan AS Janet Yellen terkait bencana ekonomi jika Kongres gagal menaikkan pagu utang yang berujung pada gagal bayar.

Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Ekonomi Bisnis.com:

1. Tajir Melintir! Ini Daftar Konglomerat RI Pemilik Properti Mewah di Singapura

Keluarga konglomerat Indonesia dikabarkan membeli sebanyak tiga unit hunian mewah senilai S$206,7 juta atau setara Rp2,27 triliun yang berlokasi pada 42, 42A, and 42B Nassim Road di District 10, Singapura. 

Sosok keluarga kaya raya Tanah Air tersebut akan tinggal di lingkungan yang sama dengan Eduardo Saverin yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri Facebook bersama Mark Zuckerberg. 

Tidak disebutkan siapa sebenarnya keluarga konglomerat Indonesia yang membeli tiga unit rumah mewah di Singapura dalam laporan tersebut. Lantas, siapa saja deretan konglomerat yang memiliki properti di Singapura?

2. Menkeu Janet Yellen: Gagal Bayar Utang AS Bisa Picu Bencana Ekonomi

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memperingatkan bahwa bencana ekonomi AS dapat terjadi jika Kongres gagal menaikkan pagu utang pemerintah yang berujung pada gagal bayar. 

Bencana ekonomi ini dapat membuat suku bunga lebih tinggi untuk tahun-tahun mendatang. 

Dalam teks pidato yang dipersiapkan untuk acara di Washington dengan para eksekutif bisnis dari California, Yellen mengatakan bahwa gagal bayar utang AS akan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan dan meningkatkan tagihan rumah tangga untuk KPR, kredit mobil, dan kartu kredit.

3. Bukti Daya Tarik BRICS untuk Melawan Amerika Serikat

Aroma ‘perlawanan’ terhadap dominasi Amerika Serikat dan negara maju di sektor ekonomi tampaknya terus meluas. Salah satunya dilakukan oleh negara anggota BRICS. 

Adapun salah satu wujud dari ‘perlawanan’ tersebut adalah merebaknya fenomena dedolarisasi. Sekadar informasi, dedolarisasi adalah proses penggantian dolar AS sebagai mata uang yang digunakan untuk perdagangan dan/atau komoditas lainnya. 

Hal ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintah berbagai negara untuk mendongkrak nilai tukar mata uang lokal terhadap dolar AS dan melepas ketergantungan terhadap greenback tersebut.

4. Pangkas Pengeluaran, 3M Bakal PHK 6.000 Karyawan

3M Co. berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan seiring dengan upaya perusahaan mengurangi pengeluaran dan memulihkan kinerja. 

Pengurangan tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi yang sedang berlangsung dan diharapkan dapat memangkas hingga US$900 juta per tahun. 

3M kini telah mengumumkan 8.500 total PHK tahun ini, yang setara dengan sekitar 10 persen tenaga kerja globalnya.

5. Kadar Etilen Berlebih, Taiwan Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial dari Peredaran

Departemen Kesehatan Kota Taipei, Taiwan, mengumumkan pada Senin (24/4/2023) telah mendeteksi zat karsinogenik etilen oksida yang berlebihan pada produk Indomie Rasa Ayam Spesial. 

Selain Indomie, lembaga kesehatan tersebut juga menemukan zat yang sama terhadap produk dari Malaysia, "Ah Lai White Curry Noodles". 

Melansir siaran pers yang dikutip Taiwannews.com, Selasa (25/4/2023), temuan tersebut merupakan hasil inspeksi acak 30 produk mi instan tahun 2023 di supermarket, toko, pasar tradisional, toko makanan Asia Tenggara, toko penjualan umum, dan importir grosir. Dari produk yang diuji, 25 diimpor dan lima di dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper